Kepala BBTPPI Kemenperin, Ali Murtopo Simbolon menyatakan kesiapannya untuk mendukung industri nasional terkait implementasi sistem pemantauan kualitas limbah dan emisi secara terus menerus yang diinisiasi oleh Kementerian LHK tersebut.
Ali menjelaskan, BBTPPI telah mengembangkan Adaptive Monitoring System (AiMS), sebuah konsep multiplatform yang digunakan sebagai sistem monitoring lingkungan.
AiMS dapat dikoneksikan dengan bermacam sensor yang dikembangkan untuk monitoring lingkungan, sekaligus berfungsi sebagai unit control cemaran.
“Selain dapat digunakan pada multiplatform, AiMS menggunakan konsep low cost, sehingga industri mampu mengaplikasikan teknologi ini dengan biaya instrumentasi yang terjangkau,” paparnya.
Ali menambahkan, pada tahun 2019, sistem monitoring udara secara real time dan online yang dikembangkan BBTPPI telah berhasil diaplikasikan di perusahaan industri. BBTPPI telah mengaplikasikan sistem monitoring udara di PT.
Ungaran Sari Garments dan CV. Jadi Jaya Makmur. Di PT. Ungaran Sari Garments AiMS digunakan sebagai sistem monitoring emisi dengan parameter SO2, NOx, O2, CO, CO2, laju alir buangan, dan analisis beban CO2. Kemudian, di CV. Jadi Jaya Makmur, digunakan sebagai parameter NH3 dan analisis efisiensi eliminasi NH3, serta kontrol kinerja wetscrubber.
“Selain diaplikasikan di perusahaan industri, sistem sistem monitoring udara ini juga telah diuji coba untuk memonitor kualitas udara di Kota Semarang dan Kota Bandung,” lanjut Ali.