Kiat Bedakan Produk Jurnalistik dan Bukan di Dunia Digital

Sabtu 24 Apr 2021, 10 : 10 am
by
Ilustrasi

Terhadap pengaduan itu Dewan Pers akan memberikan penilaian, apakah berita yang diadukan tersebut memang mengandung unsur kesalahan jurnalistik, atau tidak.

Kalau berita yang diadukan itu dinilai mengandung unsur kesalahan jurnalistik, maka dalam penilaiannya Dewan Pers akan meminta media bersangkutan untuk memberikan hak jawab dan/atau hak koreksi.

Bisa juga meminta penayangan pernyataan maaf dan/atau pencabutan berita.

Sementara, bila yang memproduksi “serangan” berwujud berita itu ternyata bukan media massa berbasis internet, maka bisa saja pihak yang terganggu menempuh jalur hukum memanfaatkan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan/atau KUHP.

Bagaimana bila “serangan” itu berasal dari media sosial yang sama-sama menggunakan platform digital?

Menjawab pertanyaann ini, menurut hemat Teguh Santosa yang juga dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, sebaiknya respon terhadap informasi yang dianggap sebagai “serangan” disampaikan melalui media massa berbasis internet atau media siber yang kredibel, yang telah terdaftar dan terverifikasi oleh Dewan Pers.

Teguh tidak menyarankan pihak yang merasa dirugikan oleh “serangan” itu memberikan respon di media sosial yang menerbitkan “serangan” atau di website berita yang tidak kredibel.

“Sampaikan respon di media yang kredibel, yang terdaftar di Dewan Pers. Dengan sendirinya, kredibilitas respon juga menjadi tinggi. Untuk mengetahui website berita yang kredibel mudah, bisa dicari di website Dewan Pers. Mereka tidak hanya berada di Jakarta, tapi juga tersebar di seluruh Indonesia,” tutupnya.

 

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

cadangan devisa

Cadev Indonesia Akhir Januari 2014 Mencapai US$100,7 Miliar

JAKARTA-Posisi cadangan devisa (cadev)  Indonesia akhir Januari 2014 terus bertambah.

Kemenpar Luncurkan Tiktok X Wonderful Indonesia Tarik Minat Milenial Promosi Wisata

JAKARTA-Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan Tiktok X Wonderful Indonesia untuk menarik