JAKARTA-Kembali terjadi, kilang minyak Pertamina Refinery Unit (RU) V, Balikpapan, Kalimantan Timur terbakar, Jumat (4/3/2022).
Namun demikian, kejadian tersebut sudah berhasil dipadamkan.
Berdasarkan catatan, selama 2021 kejadian kebakaran kilang minyak ini sudah terjadi 3 kali, yakni dua kali terjadi di Cilacap dan disusul Balongan.
Oleh karena itu, Komisi VII DPR menyoroti kinerja pengamanan kilang minyak.
“Saya kira perlu evaluasi terhadap sistem pengamanan dan pemeliharaan kilang minyak,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno kepada wartawan di Jakarta, Jumat (4/03/2022).
Lebih jauh Eddy mempertanyakan sistem yang digunakan sekarang ini, terutama yang menjadi pegangan PT Pertamina, terkait sistem kedaruratan.
“Jadi hal-hal ini harus kita dapatkan informasinya dari PT Pertamina, untuk kita lakukan kajian dan evaluasi ke depannya,” ujarnya.
Politisi PAN ini mengakui memang dalam kurun waktu satu tahun ini telah terjadi berkali-kali kebakaran kilang minyak Pertamina, baik itu di Kilang Cilacap, Kilang Balongan dan Kilang Balikpapan.
“Makanya, Komisi VII DPR meminta dilakukan evaluasi. Masalahnya, kejadian kebakaran ini terjadi untuk kesekian kalinya. Jadi kita akan lakukan evaluasi lebih mendalam.”
Bahkan, Legislator dari Jawa Bara III ini mendesak Pertamina untuk segera melakukan audit terhadap masalah keamanan kilang minyak.
“Pun begitu terkait audit masalah prosedur perawatan dan audit manajemen yang selama ini dilakukan Pertamina, terutama pengelolaan terhadap semua kilang yang ada. Jadi ini yang kita akan pertanyakan kepada Pertamina,” imbuhnya.
