JAKARTA- Kinerja keuangan PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) selama tiga bulan pertama tahun ini, berbalik mencatatkan rugi bersih mencapai Rp50,89 miliar.
Padahal di periode yang sama setahun sebelumnya masih bisa meraih laba bersih Rp2,23 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (4/5), jumlah penjualan Pizza Hut di Kuartal I-2023 tercatat merosot 1,25 persen menjadi Rp842,11 miliar dari sebelumnya Rp852,81 miliar pada Kuartal I-2022.
Di tengah penurunan penjualan tersebut, beban pokok penjualan PZZA selama tiga bulan pertama tahun ini malah membengkak 4,86 persen (year-on-year) menjadi Rp285,38 miliar.
Sehingga, laba bruto di Kuartal I-2023 menjadi Rp556,72 miliar atau melorot 4,12 persen (y-o-y).
Pada Kuartal I-2023, PZZA tercatat mengalami rugi operasi sebesar Rp50,02 miliar, padahal di periode yang sama 2022 mencatatkan laba usaha Rp11,49 miliar.
Hal ini terutama dipengaruhi oleh lonjakan beban penjualan sebesar 6,81 persen (y-o-y) menjadi Rp556,85 miliar, serta peningkatan beban umum dan administrasi sebesar 6,65 persen (y-o-y) menjadi Rp54,66 miliar.
Bahkan, selama tiga bulan pertama di 2023, PZZA mencatatkan bunga keuangan senilai Rp14,73 juta atau melambung 78,76 persen (y-o-y).
Sementara itu, pendapatan bunga tercatat ambles 50,96 persen (y-o-y) menjadi Rp101,72 juta.
Maka, selama tiga bulan pertama tahun ini PZZA menderita rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp64,65 miliar berbanding terbalik dengan Kuartal I-2022 yang masih mampu membukukan laba sebelum pajak penghasilan senilai Rp3,46 miliar.
