SEOUL-Setelah sebelumnya sukses menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Bidang Ketenagakerjaan di parlemen Darwin, Australia, Delegasi Bisnis Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) kembali membuat gebrakan dengan misi membuka peluang ekspor produk UKM Indonesia di Korea Selatan (Korsel).
Misi dagang membuka peluang bisnis ekspor ini dipimpin langsung Ketua Umum KOPITU, Yoyok Pitoyo yang datang langsung mengunjungi Mitra KOPITU di Korea Selatan.
Bertempat di Bakso Bejo Korea, pemilik Bakso Bejo Korea yang mempunyai 12 cabang di Korea Selatan, Subandi menyambut hangat kedatangan Ketua Umum KOPITU.
Peluang Captive Market produk UKM Indonesia sangat terbuka lebar di Korea Selatan, mengingat diaspora Indonesia cukup banyak di Korea Selatan.
“Sebagai langkah keseriusan KOPITU dalam mewujudkan peluang Ekspor bagi produk UKM Indonesia, KOPITU siap mengeksekusi Captive Market di Korea Selatan,” ucap Yoyok Pitoyo.
Kedepanya peluang ekspor produk UKM Indonesia bisa semakin mudah dalam menembus pasar Korea Selatan.
Selain rencananya dipasarkan secara online.
E-Store KOPITU di Korea Selatan juga direncanakan segera dapat beropasi untuk dapat memenuhi rasa rindu masyarakat diaspora Indonesia di Korea Selatan yang merindukan jajanan makanan/minuman produk UKM Indonesia.
Dalam kunjungan ini juga Yoyok Pitoyo berkesempatan menemui Ahmad Cho Min Haeng selaku Chairman Korea Muslim Federation guna membahas Halal Tourism & Food yang menjadi program utama KOPITU bersama para mitra KOPITU di Korea Selatan.
Kemudian KOPITU disambut hangat oleh jajaran BNI yang berada di Seoul.
“Kami sudah menunggu lama kedatangan KOPITU di Korsel untuk dapat membahas program-program yang dapat dikolaborasikan bersama,” ujar Deputy Chief Executive BNI Seoul, Ardi Ferdiansyah Saleh.
Kedepanya KOPITU dan BNI Seoul akan meluncurkan program bersama yang dinamakan “Diasporapreneur”.
Program ini didalamnya mencakup hal-hal terkait pembiayaan ekspor-Impor maupun pada bidang ketenagakerjaan.
