Krisis Ekonomi Tak Bisa Jatuhkan Presiden

Thursday 13 Aug 2015, 4 : 16 pm

JAKARTA-Anjloknya rupiah pada level Rp13.800 boleh dibilang mendekati krisis moneter 1998. Namun kalaupun terjadi krisis ekonomi di Indonesia diyakini tidak akan parah, artinya tidak sampai pada kelaparan. “Karena hanya dengan kelaparan kemudian bisa menjatuhkan presiden,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam diskusi “Dialektika Demokrasi” di Gedung DPR bersama nara sumber Sekretaris Fraksi Partai Nasdem, Syarief Abdullah Alkadrie , Kamis (13/8/2015).

Selain itu, lanjut Yunarto, jatuhnya seorang presiden adalah akibat adanya public enemy, namun musuh masyarakat itu tidak pernah seorang sosok presiden, namun keadaan seperti krisis ekonomi.

Meski ada contoh jatuhnya Presiden Joseph Estrada di Filipina akibat people power, namun kondisi itu didahului oleh krisis ekonomi yang parah. Pada saat yang sama presiden itu terlilit kasus korupsi sehingga dijatuhkan di tengah jalan. “Tidak ada sejarah di negara manapun bahwa dalam sistem presidensial presiden bisa dijatuhkan karena kekuatan politik,” ujarnya.

Berbagai manuver kekuatan partai politik terhadap Presiden Jokowi dan para menteri kabinetnya tidak akan membuat pemerintahan itu jatuh di tengah jalan kecuali didorong oleh satu kekuatan people power meski hal itu hampir tidak mungkin terjadi. “Dalam sistem presidensial presiden hanya jatuh dalalam people power, tidak bisa lewat parlemen atau kekuatan politik. Meski ada celah yang hampir tidak mungkin terjadi.

Menurutnya, semua presiden dalam sistem presidensial jatuh oleh people power karena rakyatnya kelaparan atau krisis ekonomi.

Meski ada contoh jatuhnya Presiden Joseph Estrada di Filipina akibat people power, namun kondisi itu didahului oleh krisis ekonomi yang parah. Pada saat yang sama presiden itu terlilit kasus korupsi sehingga dijatuhkan di tengah jalan. “Tidak ada sejarah di negara manapun bahwa dalam sistem presidensial presiden bisa dijatuhkan karena kekuatan politik,” ujarnya.

Selain itu, koalisi partai politik pun tidak ada yang permanen sehingga tidak mudah untuk menggalang kekuatan untuk menjatuhkan seorang presiden. Pasalnya, parpol di Indonesia saat ini sangat pragmatis sehingga selalu kalah dari kelompok eksekutif.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Startup Bidang Edukasi Luncurkan Aplikasi Ilmu Saham

JAKARTA-Startup bidang edukasi pasar modal berbasis aplikasi, PT Ilmu Saham

Wings Air Resmi Buka Dua Destinasi Instagenic

PESISIR BARAT-Wings Air (kode penerbangan IW) member of Lion Air