Kuartal Pertama, Laba BBNI Naik 63,2% Jadi Rp3,96 Triliun

Tuesday 26 Apr 2022, 9 : 39 pm
by
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

JAKARTA-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) selama tiga bulan pertama tahun ini, membukukan laba bersih mencapai Rp3,96 triliun atau bertumbuh 63,2 persen (year-on-year).

Menurut Direktur Utama BBNI, Royke Tumilaar di Jakarta, Selasa (26/4), pencapaian laba bersih tersebut dihasilkan dari perolehan pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) yang bertumbuh 7,3 persen (y-o-y) menjadi Rp8,5 triliun.

Dia mengatakan, raihan pendapatan operasional ini merupakan tertinggi yang pernah dihasilkan BBNI dan lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi.

Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan dan kebijakan yang efektif membuat biaya pencadangan kredit menurun sebesar 26,1 persen (y-o-y).

Total baki kredit yang disalurkan sepanjang kuartal pertama 2022 bertumbuh 5,8 persen (y-o-y) menjadi Rp591,68 triliun.

Posisi ini sudah lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi, yakni Q1 2020.

Indikator kinerja positif lainnya terkait dengan kualitas aset, likuiditas dan efisiensi juga semakin baik, sehingga mendorong tercapainya pendapatan operasional yang lebih tinggi.

“Kami bersyukur BNI mampu mempertahankan kinerja yang solid pada awal tahun ini. Kinerja ini merupakan salah satu tanda dari pemulihan sekaligus pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun ini,” sebutnya.

Pada tahun ini, kata Royke, BBNI akan meningkatkan kinerja kredit dengan rentang pertumbuhan 7-10 persen.

“Dengan dampak penyebaran Covid-19 varian Omicron yang mereda, maka geliat ekonomi ini pun akan terus mendorong peningkatan kualitas aset BNI,” katanya.

Dia memaparkan, kredit di segmen Business Banking masih menjadi motor akselerasi bisnis kredit BBNI.

Pertumbuhan ini terutama pembiayaan ke segmen korporasi swasta yang bertumbuh 9,9 persen (y-o-y) menjadi Rp193,2 triliun, segmen Large Commercial bertumbuh 24,5 persen (y-o-y) menjadi Rp46,1 triliun, segmen UMKM bertumbuh 11,8 persen (y-o-y) menjadi Rp98 triliun.

Secara keseluruhan, kredit di sektor Business Banking ini bertumbuh 4,8 persen (yoy) menjadi Rp489,3 triliun.

Kenaikan ekspansi kredit di seluruh segmen tersebut sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang juga sudah mulai pulih.

Adapun sektor yang dibidik di segmen business banking adalah sektor perdagangan, infrastruktur dan industri pengolahan.

Dari sisi konsumer, kredit payroll dan kredit kepemilikan rumah membukukan penguatan kinerja positifnya pada awal tahun ini dengan pertumbuhan masing-masing 18,8 persen dan 8,4 persen (y-o-y).

Secara keseluruhan, kredit konsumer bertumbuh 11,4 persen (y-o-y).

Sementara itu, menurut Direktur Keuangan BBNI, Novita Widya Anggraini, pada masa pemulihan ekonomi awal tahun ini, BNI memperkuat posisi permodalan dan likuiditas.

Dana pihak ketiga bertumbuh 8,4 persen (y-o-y), dengan rasio dana murah (CASA) masih mendominasi dan terus meningkat menjadi 69,2 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 67,9 persen.

“Pertumbuhan dana murah ini mendorong perbaikan Cost of Fund dari 1,74 persen pada akhir kuartal pertama 2021 menjadi 1,46 persen pada kuartal pertama 2022. Ruang untuk ekspansi pun masih terbuka. Ditunjukkan dari loan to deposit ratio yang berada pada 85,02 persen. Di sisi permodalan, rasio kecukupan modal (CAR) berada pada posisi 19,3 persen atau naik 120 basis poin secara year-on-year,” tutur Novita.

Dia menyebutkan, loan at risk BBNI pada Kuartal I-2022 tercatat sebesar 22,1 persen atau membaik 4,8 persen (y-o-y).

Demikian juga halnya dengan rasio kredit bermasalah (NPL) BBNI yang bergerak membaik 60 basis poin ke posisi 3,5 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,1 persen.

“Restrukturisasi kredit akibat pandemi terus menunjukkan perbaikan yang semakin positif pada awal 2022. Kredit restrukturisasi covid-19 tercatat Rp69,6 triliun atau menurun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp84,3 triliun. Bahkan, debitur BNI terdampak pandemi telah mulai melakukan pembayaran, sehingga kami optimistis tren perbaikan kualitas kredit akan terus berjalan di semua segmen,” paparnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Hindari Masalah, Masyarakat Mesti Jaga Reputasi Kredit

JAKARTA-Masyarakat diminta menjaga reputasi kreditnya sehingga ke masa depan tetap

Beginilah Kemacetan di Jalan Raya Puspiptek Serpong

TANGERANG-Beginilah rutinitas lalu lintas di sepanjang jalan Raya Puspiptek, kecamatan