Kuartal Pertama, Laba Bersih ASII Turun 22% Jadi Rp3,73 Triliun

Thursday 22 Apr 2021, 10 : 09 pm
by
PT Astra International Tbk

JAKARTA-PT Astra International Tbk (ASII) pada Kuartal I-2021 mengalami penurunan laba bersih hingga 22 persen (year-on-year) menjadi Rp3,73 triliun.

Sedangkan pendapatan di tiga bulan pertama tahun ini tercatat menurun 4 persen (y-o-y) menjadi Rp51,7 triliun.

“Pendapatan dan laba bersih grup Astra pada Kuartal I-2021 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mengingat tahun lalu pandemi baru mulai memengaruhi ekonomi Indonesia dan kinerja bisnis secara substansial pada Maret 2020,” kata Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro dalam siaran pers yang dikirim melalui surat elektronik, Jakarta, Kamis (22/4).

Namun, menurut Djony, kinerja grup Astra perlahan membaik pada beberapa bulan terakhir, kendati prospek kinerja di tahun ini masih dibayangi oleh ketidakpastian akibat dampak dari kondisi pandemi Covid-19.

Lebih lanjut dia menyebutkan, penurunan laba bersih ASII di Kuartal I-2021 disebabkan kontribusi yang lebih rendah di hampir semua segmen bisnis.

Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2021 tercatat Rp3,97 triliun atau meningkat 3 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2020.

Sementara itu, ujar Djony, kas bersih ASII (tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan) mencapai Rp15,9 triliun per 31 Maret 2021 atau lebih besar dibanding per 31 Desember 2020 yang senilai Rp7,3 triliun.

Dia mengungkapkan, arus kas ASII yang lebih tinggi pada Kuartal I-2021 disebabkan oleh kinerja bisnis yang membaik, serta belanja modal dan modal kerja yang lebih rendah.

“Jika volume bisnis terus membaik hingga akhir tahun ini, maka belanja modal dan modal kerja kemungkinan akan meningkat,” ucapnya.

Sementara itu, ujar Djony, utang bersih anak perusahaan grup jasa keuangan di Kuartal I-2021 meningkat menjadi Rp40,3 triliun dari Rp39,2 triliun pada akhir 2020.

Djony memaparkan, laba bersih divisi otomotif yang diatribusikan kepada ASII di Kuartal I-2021 menurun 26 persen (y-o-y) menjadi Rp1,4 triliun, sehingga pencapaian ini mencerminkan penurunan volume penjualan.

Pada Kuartal I-2021, penjualan mobil secara nasional menurun 21 persen (y-o-y) menjadi 187 ribu unit (sumber:Gaikindo).

Sedangkan, penjualan mobil ASII menurun 24 persen menjadi 99 ribu unit, dengan pangsa pasar menurun dari 55 persen menjadi 53 persen.

Penjualan sepeda motor secara nasional di Kuartal I-2021 menurun 18 persen (y-o-y) menjadi 1,29 juta unit (sumber: Kementerian Perindustrian).

Sedangkan, penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 17 persen menjadi 1.008.000 unit, namun pangsa pasar sedikit meningkat.

Sementara itu, bisnis komponen otomotif dengan kepemilikan 80 persen, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 43 persen (y-o-y) menjadi Rp164 miliar pada Kuartal I-2021, terutama disebabkan oleh peningkatan keuntungan selisih kurs, meski pendapatan dari segmen pabrikan menurun.

Laba bersih divisi jasa keuangan yang diatribusikan kepada ASII di Kuartal I-2021 menurun 30 persen (y-o-y) menjadi Rp985 miliar.

Sedangkan, laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi yang diatribusikan kepada ASII di Kuartal I-2021 meningkat 3 persen (y-o-y) menjadi Rp1,09 triliun.

Laba bersih divisi agribisnis yang diatribusikan kepada ASII di Kuartal I-2021 menurun 56 persen (y-o-y) menjadi Rp129 miliar, divisi infrastruktur dan logistik menurun 42 persen (y-o-y) menjadi Rp42 miliar, divisi teknologi dan informasi menurun 50 persen menjadi Rp 1 miliar.

Namun, laba bersih dari divisi properti yang diatribusikan ke ASII meningkat 23 persen menjadi Rp49 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Skandal Century, Marsilam Harus Jadi Target KPK

JAKARTA-Lingkar Studi Mahasiswa (LISUMA) Indonesia mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Minyak Dunia, Pertamina dan Harga Jual BBM

Oleh: Ferdinand Hutahaean Dunia sedang dilanda keresahan akibat harga minyak