Kuartal Pertama, Laba Bersih BBTN Melambung 36,75% Jadi Rp625 Miliar

Thursday 22 Apr 2021, 10 : 23 pm
by
Respons Usulan Kementerian BUMN, Sejumlah Ekonom Nilai BBTN Layak Terima PMN
Ilustrasi

JAKARTA-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada tiga bulan pertama tahun ini membukukan laba bersih mencapai Rp625 miliar atau bertumbuh 36,75 persen (year-on-year).

Penyaluran kredit dan pembiayaan BBTN per Kuartal I-2020 sebesar Rp261,34 triliun atau bertumbuh 3,19 persen (y-o-y).

Menurut Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo, perseroan akan terus berinovasi untuk tetap mencatatkan pertumbuhan positif yang dibarengi pula dengan memperkuat pencadangan dalam upaya mengantisipasi risiko yang muncul akibat tekanan pandemi Covid-19.

“Misi utama kami adalah menyediakan rumah bagi masyarakat Indonesia, terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Ke depannya, kami akan terus berinovasi, sehingga semakin banyak masyarakat memiliki hunian sekaligus tetap mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan,” ujar Haru saat Konferensi Pers Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I-2021 di Jakarta, Kamis (22/4).

Haru mengungkapkan, perolehan laba bersih BBTN di Kuartal I-2021 ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar 2,99 persen (y-o-y) menjadi Rp6,35 triliun.

Selain itu, perseroan juga berhasil menekan beban bunga sebesar 10,28 persen menjadi Rp3,58 triliun.

Sehingga, pendapatan bunga bersih BBTN di kuartal pertama tahun ini tercatat meningkat 27,32 persen (y-o-y) menjadi Rp2,77 triliun.

Perolehan pendapatan bunga BBTN ditopang oleh penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp261,34 triliun per Kuartal I-2021 atau bertumbuh 3,19 persen (y-o-y).

Haru mengatakan, pertumbuhan kredit dan pembiayaan BBTN di Kuartal I-2021 tersebut berada di atas penyaluran kredit perbankan nasional.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Januari 2021 penyaluran kredit perbankan nasional terkoreksi hingga 2 persen (y-o-y).

Laporan keuangan Bank BTN menunjukkan, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Subsidi tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BBTN.

KPR bersubsidi Bank BTN per Kuartal I-2021 meningkat 9,04 persen (y-o-y) menjadi Rp122,96 triliun.

Sementara itu, hingga akhir Maret 2021 KPR non-subsidi mulai menunjukkan peningkatan tipis sebesar 0,2 persen (y-o-y) menjadi Rp80,15 triliun.

Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan per Kuartal I-2021 bertumbuh sebesar 3,23 persen (y-o-y) menjadi Rp236,57 trilliun.

Kemudian, pada kredit di segmen non-perumahan tercatat bertumbuh 2,87 persen menjadi Rp24,76 triliun.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan di segmen kredit konsumer dan kredit korporasi yang bertumbuh masing-masing sebesar 9,43 persen dan 7,44 persen.

Lebih lanjut Haru menyampaikan, penyaluran kredit juga terus diiringi dengan perbaikan kualitas kredit, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) per Kuartal I-2021 sebesar 1,94 persen atau menurun 44 basis poin (bps) dari 2,38 persen pada periode yang sama setahun sebelumnya.

Bank BTN juga tetap memupuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi sebesar 115,93 persen per Maret 2021 atau meningkat 1.027 bps dari posisi per Maret 2020.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Wholesale Risk and Asset Management Bank BTN, Elisabeth Novie Riswanti mengatakan, BBTN fokus memperbaiki kualitas kredit dalam upaya menekan NPL.

“Kami terus berupaya memperbaiki kualitas kredit dengan mengoptimalkan penagihan, mempercepat penjualan aset, termasuk bekerja sama dengan perusahaan manajemen aset,” tuturnya.

Direktur Distribution and Retail Funding Bank BTN, Jasmin mengungkapkan, per 31 Maret 2021 jumlah penghimpunan dana pihak ketiga BBTN bertumbuh 33,01 persen (y-o-y) menjadi Rp294,91 triliun.

Kenaikan DPK ini juga berada di atas pertumbuhan DPK perbankan nasional per Januari 2021 yang sebesar 11 persen (y-o-y).

Adapun peningkatan DPK BBTN itu disumbang oleh kenaikan penghimpunan giro, tabungan dan deposito yang masing-masing bertumbuh sebesar 33,91 persen, 4,29 persen dan sebesar 41,44 persen (y-o-y).

Maka, loan to deposit ratio (LDR) BBTN menurun sebesar 2.561 bps ke level 88,62 persen per akhir Maret 2021.

Per 31 Maret 2021, BBTN mencatatkan lonjakan aset di sebesar 21,92 persen (y-o-y) menjadi Rp375,73 triliun.

Adapun pertumbuhan aset perbankan nasional per akhir Januari 2021 sebesar 7 persen (y-o-y).

“Bagi kami, pertumbuhan yang berkelanjutan adalah yang utama. Sehingga, kami berupaya mengoptimalkan kualitas aset yang kami miliki,” ucap Jasmin.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Data menunjukkan 37 juta UMKM atau lebih dari 60% dikelola oleh perempuan dan 35% dari penjulaan online dihasilkan oleh perempuan

JCR Pertahankan Peringkat Indonesia Pada BBB+ Dengan Outlook Stabil

JAKARTA– Lembaga Pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) kembali

DPP GPGP Gelar FGD Tentang Peran Pemuda dalam Kelanjutan Indonesia Maju 2024

JAKARTA-Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pemenangan Ganjar Pranowo (DPP GPGP) telah