Kuartal Pertama, Pendapatan Bruto GOTO Naik Lebih Tinggi Dibanding GTV

Tuesday 31 May 2022, 8 : 32 am
by
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

JAKARTA-PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) selama tiga bulan pertama tahun ini, mencatatkan pendapatan bruto meningkat 53 persen (year-on-year) menjadi Rp5,2 triliun atau lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) yang mencapai 46 persen (y-o-y) menjadi Rp140 triliun.

Menurut Direktur Utama GOTO, Andre Soelistyo dalam keterangan pers, Selasa (31/5), kenaikan pendapatan bruto tersebut mencerminkan pertumbuhan take rate dari 3,5 persen menjadi 3,7 persen, yang didorong oleh peningkatan monetisasi pada segmen e-commerce dan on-demand.

“Perusahaan operasional kami mampu mencetak kinerja yang kuat, dengan didukung oleh sinergi ekosistem. Fokus kami mendorong penggunaan antara platform-platform terdepan ini. Misalnya, kami telah mendorong GoPay menjadi uang elektronik yang paling banyak digunakan di Tokopedia, memperkenalkan penyelarasan status program loyalitas di Gojek dan Tokopedia, serta mengonsolidasi sistem poin penghargaan, GoPay Coins di seluruh ekosistem,” paparnya.

Dengan demikian, kata Andre, GOTO berhasil mencatatkan pertumbuhan 37 persen untuk jumlah pengguna yang bertransaksi dalam setahun (annual transacting users/ATU) secara proforma yang bertransaksi di kedua platform Gojek dan Tokopedia selama 2021, dengan kecenderungan berbelanja lebih banyak dan lebih setia dibandingkan dengan pengguna salah satu platform saja.

Andre menyebutkan, jumlah tahunan pengguna bertransaksi sepanjang dua belas bulan terakhir (last twelve months annual transacting users/LTM ATU) bertumbuh 29 persen (y-o-y) menjadi 65 juta, dengan rata-rata pembelanjaan meningkat sebesar 18 persen (y-o-y). Jumlah pesanan (order) bertumbuh 41 persen (y-o-y) mencapai lebih dari 656 juta pesanan.

Pada Kuartal I-2022, GOTO mencatatkan rugi EBITDA yang disesuaikan mengalami penurunan 14 poin persentase menjadi Rp5,4 triliun dibandingkan dengan Kuartal IV-2021 sebesar Rp6,2 triliun.

Sebagaimana diketahui, pada Kuartal I- 2021, GOTO mencatatkan kerugian sebesar Rp1,9 triliun.

Kerugian ini lebih disebabkan oleh dua hal, yaitu upaya perseroan menghemat modal menjelang kombinasi Gojek dan Tokopedia, sehingga perusahaan dapat melakukan investasi lintas platform setelah terbentuknya GoTo.

Selain itu, lanjut Andre, reservasi modal ini juga dikarenakan memuncaknya dampak pandemi Covid-19 di Kuartal I-2021 yang membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat di masa tersebut.

Sepanjang 2022, ungkap Andre, GOTO akan memanfaatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh ekosistem GOTO, serta mengoptimalkan potensi pertumbuhan di Indonesia dan Asia Tenggara.

“Dengan semakin longgarnya kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna kami di layanan on demand, e-commerce, dan financial technology,” tutur Andre.

Sementara itu, menurut CFO Grup GoTo, Jacky Lo, integrasi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial secara lebih menyeluruh diharapkan mampu membawa berbagai manfaat.

“Di Kuartal I-2022, kami fokus pada optimalisasi pembayaran insentif dan biaya operasional dan telah mencatat hasil signifikan sebagai landasan yang kuat untuk meningkatkan margin,” ucapnya.

Adapun besaran margin kontribusi dan margin EBITDA disesuaikan yang dicatatkan GOTO pada Kuartal I-2022 mengalami peningkatan masing-masing sebesar 24 dan 14 poin persentase dibanding Kuartal IV-2021.

“Ke depan, GoTo akan terus mengambil langkah holistik dalam melakukan pengelolaan biaya, mendukung pertumbuhan, serta tujuan investasi kami yang akan memperkuat arah menuju profitabilitas, sekaligus memberikan nilai lebih bagi para pemangku kepentingan,” kata Jacky.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jokowi: Anggaran TNI Harus Dinaikan 3 Kali Lipat

JAKARTA- Capres Joko Widodo berjanji menambah kekuatan TNI-Polri dengan cara

Hingga Maret, Realisasi Belanja Pemerintah Tumbuh 11%

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menjelaskan realisasi belanja pemerintah