JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) selama tiga bulan pertama tahun ini, mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 861,91 miliar atau lebih rendah 77,7 % dibandingkan dengan rugi bersih di Kuartal I-2023 yang mencapai Rp 3,86 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Selasa (30/4/2024), pendapatan bersih yang dibukukan GOTO di kuartal I – 2024 sebesar Rp 4,08 triliun atau meningkat 22,52 % dibandingkan dengan perolehan di Kuartal I-2023 yang senilai Rp 3,33 triliun.
Di tengah peningkatan revenue tersebut, manajamen GOTO justru terpantau mampu menekan jumlah biaya maupun beban sebesar 31,98 % (year-on-year) menjadi Rp 5,02 triliun, sehingga rugi usaha di Kuartal I-2024 tercatat Rp 941,97 miliar atau menurun dibandingkan dengan rugi usaha di Kuartal I-2023 yang mencapai Rp 4,04 triliun.
Sementara itu, rugi sebelum pajak penghasilan yang dibukukan GOTO pada Kuartal I-2024 tercatat Rp 959,65 miliar atau mengalami penurunan 76,8 % dibandingkan dengan rugi sebelum pajak penghasilan di Kuartal I-2023 yang sebesar Rp 4,14 triliun.
Dengan adanya manfaat pajak penghasilan di Kuartal I-2024 yang sebesar Rp22,54 miliar, maka rugi periode berjalan yang dicatatkan GOTO menjadi Rp 937,11 miliar atau menurun 76 % (y-o-y).
Adapun besaran rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal I-2024 senilai Rp 861,91 miliar atau menurun 77,7 % (y-o-y).
Akibat kinerja bottom line yang masih tercatat negatif tersebut, maka akumulasi rugi (defisit) GOTO per 31 Maret 2024 menjadi Rp 209,76 triliun atau membengkak 0,4 % (year-to-date). Adapun jumlah ekuitas hingga akhir Maret 2024 senilai Rp35,17 triliun atau menurun 1,54 % (y-t-d).
Per 31 Maret 2024, total liabilitas GOTO terpantau bisa ditekan hingga 31,61 % (y-t-d) menjadi Rp12,57 triliun, namun total kewajiban inibmasih didominasi oleh liabilitas jangka pendek yang mencapai Rp 9,21 triliun.
Hingga akhir Kuartal I-2024, total aset GOTO tercatat menurun 11,76 % (y-t-d), dengan jumlah kas dan setara kas senilai Rp 20,31 triliun atau melorot dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp 25,14 triliun.