Laba Bersih BBNI Naik 73,9% Jadi Rp7,7 Triliun

Senin 25 Okt 2021, 10 : 24 pm
by
pertumbuhan laba bersih tersebut utamanya berasal dari pertumbuhan Fee Based Income (FBI) dan Net Interest Income (NII) yang masing-masing sebesar 16,8 persen dan 17,6 persen (y-o-y).
photo/dok Antara

Pencapaian kinerja keuangan BBNI pada Kuartal III-2021 dinilai sebagai hasil positif dari upaya disiplin manajemen dan seluruh insan BNI yang senantiasa bersinergi untuk mempercepat transformasi digital dan juga menghadapi dampak negatif dari PPKM dalam rangka pengendalian pandemi Covid-19.

Pada Kuartal III-2021, BBNI melanjutkan fokus memperkuat permodalan, sehingga perseroan memiliki struktur modal yang kuat dalam mendukung ekspansi bisnis.

Pada September 2021, BBNI sukses menerbitkan USD600 juta perpetual bond —dengan 2,7 kali oversubscribed— yang dapat dikategorikan sebagai tambahan modal inti utama bagi BBNI.

Dengan dilakukannya penerbitan AT-1 ini, maka modal inti BBNI meningkat 140 basis poin.

Sehingga, rasio kecukupan modal (CAR) dan Tier 1 BBNI per September 2021 meningkat menjadi masing-masing 19,9 persen dan 17,8 persen atau sudah mendekati rasio bank pesaing lainnya.

Berdasarkan kapasitas bisnis yang dicerminkan oleh kondisi permodalan yang semakin kuat, BBNI melanjutkan fokus pengembangan bisnis korporasi dengan memberikan One Stop Wholesale Banking Solution bagi perusahaan-perusahaan top tier di bidang usahanya, termasuk pembiayaan rantai pasok dan bisnis konsumer.

“Langkah ini terus memperlihatkan hasil positif. Selama Kuartal III-2021, setidaknya enam perusahaan top tier telah bergabung ke dalam ekosistem pembiayaan BNI.

Salah satunya adalah produsen terbesar pada industri petrokimia terintegrasi di Indonesia, yaitu Chandra Asri (TPIA)”.

Manajemen BBNI mengaku, pertumbuhan di segmen korporasi BBNI sudah mulai terlihat, karena pertumbuhan rasio dana murah terhadap pinjaman dan pertumbuhan fee based income terhadap total pendapatan dari segmen korporasi terus meningkat.

Hal ini sebagai hasil dari upaya BNI dalam peningkatan kapabiltas layanan investment banking.

Salah satunya yang terkini, BBNI sudah dapat memberikan jasa konsultasi bagi perusahaan yang ingin mendapatkan tambahan modal dari penerbitan obligasi global bertipe Reg-S/144A (Regulation S dan Rule 144A Securities), yaitu global bond yang memungkinkan penerbitnya mendapatkan sejumlah kemudahan, seperti bebas dari ketentuan terdaftar di Securities Act of 1933 dan dapat diperdagangkan di luar Amerika Serikat.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

suspensi, BEI, Saham HITS, KJEN

Ekuitas MDKA Tercatat Melonjak Jadi USD756,82 Juta

JAKARTA-PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) selama sembilan bulan pertama
Utang global bond ini jika terealisasi semuanya maka nilainya mencapai 536 triliun rupiah, itu dari global bond saja. Lalu bagaimana utang Pertamina sekarang yang nilainya sudah hampir 600 triliun rupiah.

Privatisasi Pertamina Dalam Kubangan Utang

Oleh: Salamuddin Daeng Apa yang sedang diusahkan pemerintahan Joko Widodo