JAKARTA – PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) sepanjang 2023 hanya mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp 839,81 miliar atau turun 30,4 % dibandingkan dengan capaian di 2022 yang sebesar Rp 1,21 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (29/2/2024), total penjualan DSNG di 2023 menurun 1,35 % (y-o-y) menjadi Rp 9,5 triliun, terutama dipengaruhi oleh penjualan ekspor yang melorot 25,2 % (y-o-y) menjadi Rp 1,1 triliun.
Di tengah penurunan penjualan tersebut, DSNG justru mencatatkan lonjakan beban pokok penjualan di 2023 sebesar 7,07 % (y-o-y) menjadi Rp 6,97 triliun, sehingga laba bruto pada tahun lalu hanya Rp 2,53 triliun atau ambles 18,91 % (y-o-y).
Sementara itu, laba operasi di sepanjang 2023 tercatat Rp 1,56 triliun atau terperosok 28,11 % (y-o-y), terutama disebabkan oleh lonjakan beban umum dan administrasi, serta kenaikan beban penjualan.
Selain itu, pada tahun lalu DSNG juga tidak mendapatkan dividen dari entitas usahanya, padahal di 2022 bisa meraup Rp18,8 miliar.
Adapun laba sebelum pajak penghasilan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2023 tercatat Rp 1,14 triliun atau terpuruk 29,19 % dibandingkan dengan periode yang sama di 2022 sebesar Rp 1,61 triliun.
Dengan adanya beban pajak penghasilan di 2023 yang sebesar Rp 298,98 miliar, maka laba tahun berjalan DSNG menjadi Rp 841,67 miliar atau melorot 30,2 % (y-o-y).
Sementara itu, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2023 senilai Rp 839,81 miliar atau anjlok 30,4 % (y-o-y).
Per 31 Desember 2023, total liabilitas DSNG tercatat membengkak 1,25 % (y-o-y) menjadi Rp 7,29 triliun, sedangkan jumlah ekuitas hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp 8,89 triliun atau meningkat 8,94 % (y-o-y).