Laba Bersih DSNG Melonjak Jadi Rp476,64 Miliar

Friday 5 Mar 2021, 11 : 34 pm
by
PT Dharma Satya Nusantara Tbk

JAKARTA-PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatatkan laba bersih di 2020 mencapai Rp476,64 miliar, padahal setahun sebelumnya hanya senilai Rp179,94 miliar.

Kenaikan laba ini ditopang oleh peningkatan penjualan di sepanjang tahun lalu sebesar Rp6,7 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan DSNG yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat (5/3), total penjualan perseroan di 2020 tercatat mencapai Rp6,7 triliun atau meningkat dibandingkan perolehan di 2019 yang sebesar Rp5,7 triliun.

Namun, pada tahun lalu DSNG mengalami kenaikan beban pokok penjualan menjadi Rp4,95 triliun dari Rp4,28 triliun di 2019.

Sehingga, laba bruto perseroan untuk sepanjang 2020 menjadi Rp1,75 triliun atau lebih besar dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp1,46 triliun.

Sementara itu, laba operasi DSNG di sepanjang 2020 tercatat sebesar Rp995,06 miliar atau mengalami kenaikan dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp756,55 miliar.

Adapun laba per saham dasar DSNG per akhir 2020 sebesar Rp44,97 per lembar atau lebih tinggi dibanding per akhir 2019 senilai Rp16,98 per saham.

Per 31 Desember 2020, DSNG mencatatkan jumlah liabilitas sebesar Rp7,92 triliun atau mengalami kenaikan dibanding posisi per 31 Desember 2019 yang senilai Rp7,89 triliun.

Sedangkan, ekuitas perseroan per akhir 2020 tercatat Rp6,23 triliun atau meningkat tajam dibanding per akhir 2019 senilai Rp3,73 triliun.

Dengan demikian, total aset DSNG per 31 Desember 2020 meningkat menjadi Rp14,15 triliun, padahal per 31 Desember 2019 masih senilai Rp11,62 triliun.

Pada tahun lalu, aset tetap DSNG mengalami kenaikan sebesar Rp2,3 triliun atau sebesar 73 persen, terutama berasal dari surplus revaluasi.

Surplus tersebut sebagai akibat dari perubahan kebijakan akuntansi DSNG, yakni tanah diukur dengan menggunakan metode revaluasi aset.

Maka, peningkatan nilai tanah tercatat diakui ke dalam penghasilan komprehensif lain sebesar Rp2,03 triliun dan terakumulasi ke dalam ekuitas pada pos surplus revaluasi sebesar Rp2,01 triliun.

Sedangkan sisanya dicatat ke dalam bagian kepentingan non-pengendali.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ketua DPC PDIP Tangsel Tidak Sudi Pemimpin ke Depan Ditempati Terduga Pelanggar HAM

TANGSEL-Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Banten memilih melaksanakan istigasah secara

Mercy Barends: Tinjau Ulang Negosiasi RCEP

JAKARTA-Anggota Komisi VII DPR, Mercy Chriesty Barends melihat banyak persoalan perdagangan