JAKARTA– PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) pada Tahun Buku 2023 hanya mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,89 triliun atau merosot 10,85 % dibandingkan dengan capaian di sepanjang 2022 yang sebesar Rp 2,12 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan MAPI untuk Tahun Buku 2023 yang dikutip Rabu (17/4/2024), total pendapatan bersih emiten yang dikendalikan oleh PT Satya Mulia Gema Gemilang ini mencapai Rp 33,32 triliun atau melesat 23,68 % dibandingkan dengan perolehan di sepanjang 2022 yang sebesar Rp 26,94 triliun.
Manajemen MAPI terpantau cukup mampu mengendalikan beban pokok penjualan di sepanjang 2023 yang hanya meningkat 22,27 % (year-on-year) menjadi Rp 18,23 triliun, sehingga laba bruto perseroan pada tahun lalu tercatat melonjak 25,44 % (y-o-y) menjadi Rp 15,09 triliun.
Namun, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan MAPI untuk Tahun Buku 2023 hanya bertumbuh 0,95% (y-o-y) menjadi Rp 3,2 triliun.
Pertumbuhan tipis ini terutama disebabkan oleh lonjakan beban penjualan sebesar 28,72 % (y-o-y) menjadi Rp 9,68 triliun, serta ditambah lagi dengan beban umum dan administrasi yang meningkat 26,39 % (y-o-y) menjadi Rp 1,82 triliun.
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di 2023 yang sebesar Rp 857,6 miliar, maka laba tahun berjalan yang dicatatkan MAPI pada tahun lalu menjadi Rp 2,35 triliun atau menurun 6,37 % dibandingkan dengan laba tahun berjalan di 2022 sebesar Rp 2,51 triliun.
Sementara itu, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2023 hanya senilai Rp 1,89 triliun atau merosot 10,85 % (y-o-y), karena MAPI mengatribusikan laba tahun berjalan kepada kepentingan non-pengendali di 2023 sebesar Rp 451,74 miliar atau lebih tinggi 14,97 % (y-o-y).
Per 31 Desember 2023, total liabilitas MAPI tercatat membengkak 34,19 % (y-o-y) menjadi Rp 15,11 triliun, yang didominasi oleh kewajiban jangka pendek mencapai Rp 11,05 triliun.
Sementara itu, jumlah ekuitas hingga akhir Desember 2023 tercatat Rp 12,41 triliun atau meningkat 27,15 % (y-o-y).
