JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) sepanjang 2023 membukukan laba bersih Rp 4,09 triliun atau melonjak 22,82 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya Rp 3,33 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Rabu (31/1/2024), pada tahun lalu OCBC Bank mampu mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp 15,53 triliun atau melesat 29,98 persen (year-on-year), sedangkan pendapatan syariah Rp 893,14 miliar atau melambung 83,02 persen (y-o-y).
Sementara itu, beban bunga di sepanjang 2023 sebesar Rp 6,1 triliun atau melonjak 60,53 persen (y-o-y) dan beban syariah Rp 417,59 miliar atau meroket 136,66 persen (y-o-y). Dengan demikian, pendapatan bunga dan syariah (neto) yang diraih NISP mencapai Rp 9,91 triliun atau meningkat 13,39 persen (y-o-y).
Laba operasional NISP di sepanjang 2023 tercatat meningkat 22,8% (y-o-y) menjadi Rp 5,17 triliun. Adapun laba sebelum pajak penghasilan (neto) pada tahun lalu sebesar Rp 5,18 triliun atau mengalami kenaikan 22,75 persen (y-o-y).
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di 2023 yang sebesar Rp 1,09 triliun, maka laba bersih OCBC Bank untuk Tahun Buku 2023 menjadi Rp4,09 triliun atau melonjak 22,82 persen (y-o-y).
Hingga akhir Desember 2023, penyaluran kredit kepada pihak ketiga sebesar Rp 153,22 triliun atau bertumbuh 11,96 persen (y-o-y), sehingga total aset NISP per 31 Desember 2023 menjadi Rp 249,76 triliun atau lebih tinggi 4,72 persen dibandingkan dengan per 31 Desember 2022.
Per 31 Desember 2023, total simpanan nasabah tercatat Rp 181,76 triliun atau bertumbuh 3,23 persen (y-o-y), sehingga total liabilitas OCBC Bank per 31 Desember 2023 menjadi Rp 212,44 triliun atau meningkat 3,99 persen (y-o-y).
