Laba Bersih NISP Tumbuh 20% Jadi Rp2,5 Triliun

Tuesday 1 Feb 2022, 1 : 36 am
by
perilaku The Fed dalam beberapa bulan terakhir maupun simposium Jackson Hole telah berhasil memberikan ketenangan kepada para pelaku pasar dan menciptakan kepercayaan bahwa tapering tidak akan terlalu mengejutkan pasar
ILustrasi

JAKARTA- PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) sepanjang 2021 membukukan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun atau bertumbuh 20 persen (year-on-year), dengan kontribusi utama dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp7,6 triliun atau mengalami peningkatan 7 persen (y-o-y).

Menurut Presiden Direktur NISP, Parwati Surjaudaja di Jakarta, Senin (31/1), pertumbuhan penyaluran kredit Bank OCBC NISP terutama didorong oleh pertumbuhan kredit ritel.

Adapun rasio kredit macet (NPL) NISP per akhir Desember 2021 sebesar 0,9 persen (net), sedangkan NPL gross sebesar 2,4 persen.

“Sejalan dengan visi kami menjadi mitra tepercaya untuk meningkatkan kualitas hidup, kami fokus dalam mendukung nasabah untuk beradaptasi dengan tantangan karena pandemi,” ucap Parwati.

Dia menyebutkan, NISP terus berupaya menghadirkan inovasi dan inisiatif untuk membantu nasabah meraih financial fitness, baik nasabah individu dalam mengelola keuangan maupun nasabah korporasi dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnis.

Lebih lanjut Parwati mengatakan, NISP melihat adanya pertumbuhan minat nasabah untuk mengembangkan dana melalui produk-produk investasi.

Pada Desember 2021, transaksi produk wealth management untuk produk reksa dana, bancassurance dan surat berharga secara keseluruhan mengalami peningkatan pendapatan sebesar 15 persen (y-o-y).

Sementara itu, kata dia, fee-based income dari bisnis wealth management memberikan kontribusi sebesar 25 persen, yang berasal dari transaksi penjualan reksa dana dan bancassurance, serta keuntungan dari penjualan surat berharga terhadap total fee-based income NISP.

Parwati menyampaikan, penyaluran KPR Bank OCBC NISP sepanjang 2021 tercatat bertumbuh 23 persen (y-o-y).

Pada 2021, NISP memperkuat transformasi digital yang telah dikembangkan sebelum pandemi Covid-19, salah satunya mengembangkan kapabilitas ONe Mobile, yakni aplikasi mobile banking untuk membantu menumbuhkan uang.

Dia mengungkapkan, jumlah transaksi yang dilakukan nasabah melalui ONe Mobile di sepanjang 2021 mengalami peningkatan sebesar 17 persen, nilai transaksi mengalami peningkatan sebesar 20 persen, sementara itu jumlah pengguna bertambah 19 persen secara year-on-year.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Suku Bunga: BI Tahan Kenaikan

JAKARTA-Nilai tukar rupiah dan mata uang rupiah telah menguat di

Sikapi Konglomerasi Media, FTBI Gelar Kongres Pertama di Jakarta

JAKARTA-Federasi Televisi Berlangganan Indonesia (FTBI) menggelar Kongres Perdana pada 18-20