Laba Bersih TPIA di 2021 Naik Hampir Tiga Kali Lipat Jadi USD152 Juta

Wednesday 16 Mar 2022, 10 : 32 am
by
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk

JAKARTA- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sepanjang 2021 membukukan laba bersih mencapai USD152 juta atau mengalami kenaikan sebesar 195 persen (year-on-year).

“Tahun 2021 merupakan tahun yang penting bagi Chandra Asri. Kami sangat senang mengumumkan  kinerja yang solid dalam lingkungan yang dinamis. Perseroan berhasil mempertahankan kelangsungan  usaha, mencapai keunggulan operasional dan ketahanan finansial yang berkelanjutan,” kata Direktur TPIA, Suryandi di Jakarta, Selasa (15/3).

Dia menyebutkan, perolehan pendapatan TPIA di sepanjang 2021 sebesar USD2,58 miliar atau bertumbuh 43 persen (y-o-y), sedangkan EBITDA sebesar USD356,2 juta atau meningkat 91 persen (y-o-y).

“Ini diterjemahkan menjadi laba bersih setelah pajak FY 2021 sebesar USD152 juta atau sekitar tiga kali lipat dari USD51,5 juta yang tercatat pada FY 2020 dan sebesar 195 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” ucap Suryandi.

Dia mengatakan, TPIA mempertahankan standar operasional dan keselamatan yang tinggi, dengan pelaksanaan pengurangan biaya struktural yang efektif melalui transformasi digital.

“Kami telah lebih meningkatkan profil jatuh tempo utang perseroan, mengoptimalkan struktur modal, mengurangi biaya bunga rata-rata tertimbang dan mengakhiri tahun dengan kas dan setara kas sebesar USD2,02 miliar,” ujarnya

Berdasarkan laporan keuangan TPIA untuk Tahun Buku 2021, total liabilitas perseroan hingga 31 Desember 2021 tercatat sebesar USD2,07 miliar atau mengalami kenaikan dibanding per 31 Desember 2020 yang senilai USD1,78 miliar.

Sedangkan, total ekuitas per akhir Desember 2021 sebesar USD2,93 miliar atau lebih tinggi dibanding per akhir Desember 2020 yang senilai USD1,81 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

RUPSLB BTN Rombak Direksi

JAKARTA-Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono (dua

Indonesia Darurat Kilang Minyak

Oleh: Eni Maulani Saragih Harus jujur kita katakan bahwa belum