Laba PEHA di Semester I-2021 Melorot Jadi Rp10,42 Miliar

Tuesday 26 Oct 2021, 7 : 11 pm
by
pada Semester I-2020 nilai penjualan PEHA tercatat sebesar Rp466,24 miliar atau lebih besar dibanding perolehan hasil penjualan di Semester I-2020 yang senilai Rp453,92 miliar.
PT Phapros Tbk

JAKARTA-PT Phapros Tbk (PEHA) selama enam bulan pertama tahun ini, mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp10,42 miliar dari sebesar Rp26,88 miliar pada periode yang sama di 2020.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, Selasa (26/10), pada Semester I-2020 nilai penjualan PEHA tercatat sebesar Rp466,24 miliar atau lebih besar dibanding perolehan hasil penjualan di Semester I-2020 yang senilai Rp453,92 miliar.

Namun demikian, selama enam bulan pertam tahun ini jumlah beban pokok penjualan yang dicatatkan PEHA meningkat menjadi Rp227,96 miliar.

Padahal di periode yang sama setahun sebelumnya, jumlah beban pokok penjualan hanya senilai Rp208,58 miliar.

Maka pada semester pertama tahun ini laba bruto PEHA hanya senilai Rp238,27 miliar atau lebih rendah dibandingkan besaran laba bruto di Semester I-2020 yang sebesar Rp245,34 miliar.

Adapun laba sebelum pajak yang dicatatkan PEHA per 30 Juni 2021 senilai Rp15,48 miliar atau jauh lebih rendah dibanding laba sebelum pajak penghasilan per 30 Juni 2020 yang mencapai Rp34,75 miliar.

Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) di Semester I-2021 yang sebesar Rp5,19 miliar, maka laba periode tahun berjalan yang dicatatkan PEHA hanya senilai Rp10,29 miliar.

Tetapi, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode yang berakhir 20 Juni 2021 adalah senilai Rp10,42 miliar.

Sejalan dengan penurunan laba bersih tersebut, maka laba per saham dasar PEHA hingga akhir Semester I-2021 hanya senilai Rp12 per lembar.

Padahal di periode yang sama setahun sebelumnya masih sebesar Rp32 per saham.

Hingga akhir Juni 2021, total liabilitas PEHA tercatat meningkat menjadi Rp1,22 triliun dari Rp1,18 triliun per 31 Desember 2020.

Sedangkan, total ekuitas perseroan tercatat menurun menjadi Rp737,47 miliar dibanding posisi per akhir Desember 2020 yang meraih sebesar Rp740,91 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Beternak Kegaduhan

Oleh: Dr. M. Kapitra Ampera, SH., MH Di Negara demokrasi

IKM Menyerap 8,4 Juta Tenaga Kerja

JAKARTA-Kontribusi industri kecil dan menengah (IKM) terhadap pertumbuhan industri pengolahan