Laju IHSG Tetap Rawan Terkoreksi, Mainkan Saham Pilihan Analis

Tuesday 14 Jun 2022, 3 : 04 pm
by
UNVR, ASII, BBCA, AALI, BSDE, TLKM, SMGR
Ilustrasi

JAKARTA-Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, masih rawan mengalami koreksi, setelah kemarin bermain di bawah level psikologis 7.000 dan ditutup melemah sebesar 1,29 persen ke level 6.995.

Berdasarkan analis Daily Scope Wave yang dilakukan Tim Riset PT MNC Sekuritas untuk perdagangan Selasa (14/6), IHSG yang sempat menembus level Moving Average 20 hari (MA20) dan membentuk gap 6.996-7.051, menunjukkan laju indeks masih rawan terkoreksi.

“Kami memperkirakan, saat ini posisi IHSG sedang membentuk bagian dari Wave [b], sehingga IHSG masih rawan terkoreksi untuk mengarah ke kisaran 6.900-6.850 sebagai level koreksi terdekat,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas.

Kalau pun IHSG mampu menguat, MNC Sekuritas memandang bahwa penguatan indeks hanya berlaku secara jangka pendek, dengan rentang pergerakan di posisi 7.000-7.090.

Saat ini support IHSG berada di level 6.870 dan 6.800, sedangkan level resistance berada di posisi 7.063 dan 7.257.

Pada perdagangan hari ini, Tim Riset MNC Sekuritas merekomendasikan kepada para pelaku pasar untuk memainkan saham FREN, ICBP, PTBA dan TINS.

Perkiraan senada disampaikan oleh analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus yang menyebutkan bahwa pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan mengalami pelemahan terbatas menuju level support terdekat di posisi 6.923.

Dia mengatakan, laju IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen dari AS yang terkait dengan rencana kebijakan The Fed dalam merespons lonjakan inflasi.

Namun dari dalam negeri, lanjut Nico Demus, terdapat sentimen positif mengenai transformasi digital yang menciptakan prospek positif bagi industri telko.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG diperkirakan bergerak melemah terbatas, dengan rentang pergerakan di level 6.923-7.053. Secara potensi, rebound IHSG berpeluang terjadi,” ujar Nico Demus.

Dia menjelaskan, data inflasi AS pada Mei 2022 yang mencapai 8,6 persen atau tertinggi sejak 40 tahun terakhir akan memicu The Fed untuk menaikkan Fed Funds Rate hingga 75 basis poin.

“Spekulasi semakin kuat ketika banyak yang memproyeksikan kenaikkan suku bunga The Fed hingga tahun 2023 berada di level 4 persen atau terbesar sejak 1994,” paparnya.

Lebih lanjut Nico Demus menegaskan, pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini yang diperkirakan menguat tersebut, semestinya bisa direspons oleh para pelaku pasar untuk mencermati pergerakan harga saham ASII, TBIG dan KLBF.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

3000 Orang Klaten Tandatangani Gerakan “Tolak Serangan Fajar”

KLATEN-Sekitar 3000 penonton ketoprak “Arya Penangsang Gugur” yang diselenggarakan relawan

Reshuffle Bagian Dari Sistem Presidensil

JAKARTA-Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI Syarif Abdullah Al-Kadrie menegaskan langkah