Laksdya Amarulla Diminta Megawati Bisa Tata BRIDA

Thursday 3 Aug 2023, 6 : 47 pm
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri terhenti saat melihat bayi yang dibawa ibunya,

JAKARTA-Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri menitipkan pesan kepada Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian untuk membenahi internal BRIN.

Permintaan itu dilayangkan Megawati setelah melantik Amarullah sebagai Wakil Kepala BRIN di kantor lembaga tersebut, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023).

Menurut Amarulla, penataan internal itu harus disesuaikan dengan arahan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.

“Kalau arahan dari Bu Ketua tadi terkait tugas-tugas untuk penataan organisasi ke dalam. Jadi, untuk internal BRIN, kemudian ada penataan soal BRIDA atau Badan Riset dan Inovasi Daerah, tetapi itu semua harus sesuai dengan arahan Pak Kepala,” ujar jenderal bintang tiga itu, Kamis.

Amarulla mengatakan setelah menjadi Wakil Kepala BRIN, akan memprioritaskan organisasi dan tata kerja yang telah disusun sebelumnya.

“Prioritas sesuai dengan organisasi dan tata kerja di BRIN ini. Maka saya akan menyelesaikan program prioritas yang telah disusun oleh BRIN,” ujar perwira tinggi TNI Angkatan Laut lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1988 itu.

Amarulla mengaku tidak akan memprioritaskan riset di sisi militer saja setelah menjabat Wakil Kepala BRIN meskipun dirinya berasal dari TNI AL.

Menurutnya, riset yang terpenting ialah bisa bermanfaat bagi umat manusia seperti ketika peneliti menciptakan ponsel hingga kamera.

“Tidak semata-mata selalu program itu diarahkan kepada kepentingan militer. Banyak sekali teknologi militer yang sebetulnya juga bisa dikonversi menjadi teknologi komersial. Handphone, ini tadinya teknologi militer. Internet, komputer, dan kamera, tetapi setelah itu karena tidak perang, jadi diperuntukkan demi kesejahteraan manusia,” urainya.

“Nah, jadi sebetulnya kami tidak membeda-bedakan antara teknologi itu militer atau bukan, yang penting itu bisa bermanfaat kepada masyarakat, negara, dan umat manusia. Tenaga atom yang tadinya diperuntukkan membunuh, ternyata setelah dipergunakan sekian lama, secara statistik 80 persen itu untuk kesejahteraan manusia. Nuklir untuk pertanian, untuk kosmetik, untuk kesehatan, dan sebagainya. Kadang-kadang orang melihat teknologi nuklir itu ke hal yang menakutkan, padahal banyak teknologi militer yang juga bermanfaat untuk negara dan bangsa,” kata Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

KAI: Kasus Irman Gusman Diduga Terkait Pergantian Dirut Bulog

JAKARTA-Kasus penangkapan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman oleh

Penyelidikan Impor Dextrose Monohydrate, KPPI Akan Hearing

JAKARTA-Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) akan menggelar dengar pendapat (hearing)