Lifting Minyak Nasional Anjlok, Komisi VII DPR:  Evaluasi Menyeluruh SKK Migas

Sunday 21 Apr 2024, 12 : 24 pm

JAKARTA –  Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menilai kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto kinerjanya tidak bagus.

Kinerja hulu migas tidak menunjukkan perkembangan kenajuan dan kecenderungannya terus menurun.

Pasalnya,  produksi minyak di Indonesia hingga saat ini terus menurun, bahkan terendah sejak 56 tahun.

Di mana, lanjut Mukhtarudin, secara sampai dengan 15 April 2024, produksi minyak di Indonesia, hanya mencapai 576.000 barel per hari.

“Ya saya kira, akibat kinerja buruk SKK Migas ini membuat Indonesia semakin besar bergantung pada impor BBM dari luar negeri. Kinerja hulu migas yang tidak maksimal, terget lifting tidak tercapai, harga miyak mentah dunia naik, dolar naik, akibatnya bisa krisis energi dan beban APBN kita semakin berat”, tegas Mukharudin, Minggub (21/4/2024).

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini menyampaikan demikian menyusul laporan anjloknya pengangkatan (lifting) minyak nasional di tengah ancaman kenaikan harga minyak dunia akibat konflik Timur-tengah yang semakin eskalatif pasca serangan Iran ke Israel pekan lalu.

Mukharudin mengaku sudah lebih dari 5 tahun, lifting minyak nasional terus merosot dari tahun ke tahun.

Kalau mengacu dengan target lifting minyak tahun 2020 sebesar 755 ribu barel per hari.

“Angka ini terus turun selama lima tahun terakhir menjadi sebesar 635 ribu barel per hari pada tahun 2024,” imbuh Mukhtarudin.

Sementara realisasi tahunannya pun tidak mencapai seratus persen.

Laporan lifting minyak tahun 2024 terhitung sampai tanggal 15 April adalah sebesar 576 ribu barel per hari atau hanya 90 persen dari target lifting tahun 2024.

Untuk itu, Mukhtarudin mendesak agar Kepala SKK Migas dievaluasi, karena tidak mampu dalam mengelola dan meningkatkan kinerja hulu migas untuk mencapai target pengangkatan (lifting) minyak nasional dan pesimis target lifting minyak 1 juta barel pada tahun 2030 bisa tercapai.

“Ya segera dievaluasi menyeluruh saja SKK Migas ini. Karena pencapaian target lifting minyak terus menurun,” pungkas Mukhtarudin.***

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

SurveI BI: Pertumbuhan Kredit Naik Diprediksi Pada Kuartal II/2019

JAKARTA-Survei perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI0 mengungkapkan perkiraan bahwa

KAI Gelar Promo “Mudik Belakangan Ekstra Hemat”, Naik KA Cuma Bayar 80%

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyediakan promo Mudik