Setiap pemegang lima saham baru MPXL berhak memperoleh satu waran, sedangkan setiap satu waran bisa ditukar saham biasa, dengan harga pelaksanaan senilai Rp368 per saham.
Rencananya, sebesar 50,25 persen dari dana hasil IPO —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan untuk pelunasan utang dagang, pelunasan akrual pembelian material, biaya operasional, pemeliharaan kendaraan, pengurusan perizinan kendaraan dan biaya kantor lainnya.
Sedangkan, sebesar 36,99 persen akan dimanfaatkan untuk membeli lahan dan sisanya sebesar 12,76 persen untuk membayar uang muka pembelian truk.
Sementara itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan seluruhnya sebagai modal kerja, seperti pelunasan utang dagang, pembelian material, biaya operasional, pemeliharaan kendaraan, pengurusan perizinan kendaraan dan biaya kantor lainnya.
Perlu diketahui, per 30 November 2022, total liabilitas MPXL mencapai Rp17,89 miliar yang didominasi oleh liabilitas jangka pendek sebesar Rp13,25 miliar.
Adapun porsi terbesar dari liabilitas jangka pendek ini adalah, utang jangka panjang dari lembaga keuangan yang jatuh tempo dalam satu tahun, yakni mencapai Rp10,03 miliar.
Per 30 November 2022, laba bersih MPXL tercatat anjlok hingga 36,12 persen (year-on-year) menjadi Rp6,03 miliar. Penurunan laba ini sejalan dengan kondisi pendapatan per 30 November 2022 yang melorot 17,58 persen (y-o-y) menjadi Rp107,02 miliar.
