Menakar Arah Kebijakan Suku Bunga The Fed

Saturday 16 Sep 2023, 8 : 39 am
by
MAMI
Samuel Kesuma, CFA-Senior Portfolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia

Oleh: Samuel Kesuma, CFA-Senior Portfolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia

Kebijakan suku bunga The Fed terus menjadi perhatian pasar. Bagaimana Anda melihat arah kebijakan The Fed ke depannya?

Setelah menaikkan suku bunga dari 0,25% ke 5,5% sejak tahun lalu, kebijakan moneter AS saat ini berada pada level paling restriktif sejak 2009.

Tekanan inflasi AS saat ini sudah lebih melandai serta tekanan di sektor tenaga kerja juga mulai mereda.

Selain itu efek tertunda dari akumulasi kenaikan suku bunga akan semakin terasa di ekonomi, sehingga The Fed diperkirakan sudah mencapai puncak dari kenaikan suku bunganya.

Sementara itu kami juga memandang The Fed akan bertahan di level suku bunga tinggi lebih lama (higher for longer).

Data ekonomi AS yang lebih baik dari ekspektasi akan memaksa The Fed untuk tidak buru-buru menurunkan suku bunga, terutama karena pandangan The Fed saat ini bahwa inflasi merupakan risiko lebih besar dibanding risiko pelemahan ekonomi.

Potensi turunnya suku bunga The Fed akan mulai terlihat apabila terdapat pelemahan kondisi ekonomi AS.

Apa implikasi kondisi higher for longer di AS?

Kondisi ini dapat memberi tantangan bagi kebijakan moneter negara lain, karena posisi suku bunga AS sebagai acuan dunia dapat membatasi ruang gerak bank sentral negara lain dalam mengubah suku bunga, karena ‘terpaksa’ ikut menahan tingkat suku bunga mengikuti posisi The Fed.

Selain itu higher for longer juga dapat memicu apresiasi USD, yang memberi tekanan terhadap mata uang negara lain, yang juga ‘memaksa’ bank sentral lain untuk menahan tingkat suku bunga di level tinggi untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

Selain dari kebijakan moneter, kondisi suku bunga tinggi juga akan mendorong perusahaan untuk lebih bijak dalam mengalokasikan modal.

Era suku bunga tinggi akan menyebabkan biaya pendanaan lebih mahal dan mendorong perusahaan untuk mengalokasikan modal dengan lebih efisien dan efektif.

Positifnya, kondisi ini dapat menghasilkan kinerja dan profil laba emiten yang lebih berkualitas karena didorong oleh meningkatnya produktivitas, bukan karena leverage dari utang.

Bagi manajer investasi yang melakukan pengelolaan dengan strategi aktif, kondisi ini akan menguntungkan karena analisa mendalam terkait kondisi operasional emiten dapat memberi nilai tambah untuk menghasilkan alpha jangka panjang.

Pemulihan ekonomi China menjadi sorotan karena tidak sekuat ekspektasi pasar. Bagaimana Anda melihat kondisi China?

China saat ini dalam fase ekonomi yang berbeda dengan China 10 tahun yang lalu yang terus mencatat pertumbuhan ekonomi tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

HMS Center Minta Political Will Pemerintah Lindungi Jamu Lokal

JAKARTA-Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Harjduno Wiwoho melakukan

Genjot Pengunjung Mal, Pemkot Bekasi Berharap Arena Bermain Anak Dibuka

BEKASI-Pemerintah Kota  (Pemkot) Bekasi berharap, arena bermain anak-anak di pusat