MoU Indonesia–Jerman Sempurnakan Target Imbal Dagang 2021

Saturday 14 Aug 2021, 5 : 45 pm
by
Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Johni Martha

JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama imbal dagang bisnis ke bisnis (business to business/B-to-B) Indonesia dengan Jerman.

Penandatanganan ini sekaligus menandai tercapainya target tiga nota kesepahaman kerja sama imbal dagang B-to-B yang ditetapkan untuk tahun ini.

Penandatanganan MoU Indonesia–Jerman berlangsung secara virtual pada Kamis (12/8).

Sebelumnya, penandatanganan serupa dilakukan Indonesia dengan Meksiko pada 2 Juli 2021 dan dengan Rusia pada 4 Agustus 2021.

MoU kali ini ditandatangani antara Direktur Utama PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Nina Sulistyowati dan Managing Director pada Saffron Group Company Ghassem Hassanzadeh.

PT PPI bertindak sebagai Badan Pelaksana Imbal Dagang di Indonesia dan Saffron Company bertindak sebagai Badan Pelaksana Imbal Dagang di Jerman.

“Lewat penandatanganan MoU kerja sama imbal dagang B-to-B Indonesia dengan Jerman ini, maka penandatanganan tiga MoU yang ditargetkan Kemendag telah tercapai. Penandatanganan ini membuka peluang peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih besar di masa mendatang. Kami berharap kontrak kerja sama dapat sesegera mungkin direalisasikan,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Johni Martha yang hadir mewakili Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kemendag Marthin.

Beberapa produk Indonesia yang dapat didorong ekspornya ke Jerman mencakup produk mesin cetak dan fotokopi, alas kaki olahraga, bijih tembaga, resistor listrik, kelapa sawit, karet, dan coklat.

Selain itu, produk yang kerap diimpor dari Jerman antara lain mesin, produk logam seperti besi, baja, alumunium, obat-obatan dan alat kesehatan, kendaraan, dan pupuk.

Dalam acara tersebut, Johni menyampaikan apresiasinya kepada tim imbal dagang PT PPI, yang telah serius menindaklanjuti penjajakan yang dilakukan Kemendag.

Turut hadir dan menyaksikan baik secara langsung maupun virtual penandatanganan MoU yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Johni Martha, Konsul Jenderal Republik Indonesia Hamburg Ardian Wicaksono, Atase Perdagangan RI Berlin Nurlisa Arfani, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg Eka Sumarwanto, serta perwakilan stakeholder terkait antara lain Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT BNI TBK, dan PT Askrindo.

Konsul Jenderal RI Hamburg Ardian Wicaksono juga menyambut baik upaya peningkatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Jerman melalui skema imbal dagang B-to-B ini.

Dia menilai, upaya ini dapat berkontribusi mendorong kembali hubungan dagang kedua negara yang terdampak pandemi Covid-19.

“KBRI Berlin dan KJRI Hamburg sangat senang dan mendukung penuh penandatanganan MoU kerja sama komitmen awal untuk imbal dagang B-to-B ini. Kami menghargai upaya fasilitasi Kemendag untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Jerman, khususnya di tengah pandemi. Jerman merupakan salah satu negara mitra dagang Indonesia yang hubungan perdagangan bilateralnya menurun sejak tiga tahun terakhir, yaitu minus 9,43 persen. Namun kami optimis, kita dapat meningkatkan kembali nilai ekspor ke Jerman,” imbuh Konjen Ardian.

Sementara itu, Kepala ITPC Hamburg Eka Sumarwanto menegaskan siap untuk mengawal kelanjutan proses kerja sama imbal dagang kedua negara.

“Penandatanganan Ini baru langkah awal kerja sama B-to-B antara Indonesia dan Jerman. Kami akan mengawal transaksi riil hingga nanti disepakati kontrak B-to-B dan sampai pada pengiriman barang-barang produk Indonesia ke Jerman,” ungkap Kepala ITPC Hamburg Eka.

Sekilas Perdagangan Indonesia–Jerman

Total perdagangan Indonesia dan Jerman pada periode Januari–Juni 2021 tercatat sebesar USD 2,85 miliar.

Ekspor Indonesia ke Jerman tercatat sebesar USD 1,37 miliar dan impor Indonesia dari Jerman sebesar USD 1,48 miliar, sehingga defisit nonmigas bagi Indonesia sebesar USD 113,36 juta.

Pada 2020, total perdagangan Indonesia dan Jerman mencapai USD 5,48 miliar.

Ekspor Indonesia ke Jerman tercatat sebesar USD 2,46 miliar dan impor Indonesia dari Jerman sebesar USD 3,02 miliar.

Dengan demikian, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan terhadap Jerman sebesar USD 567,57 juta.

Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Jerman pada 2020 antara lain alas kaki, mesin, peralatan mekanis, bahan sandang, bijih mineral, karet dan produk-produk karet.

Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Jerman, antara lain mesin, peralatan mekanis, peralatan optik, mesin listrik, kendaraan, dan beragam produk kimia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Anak Usaha DOID Raih Kontrak Layanan Penambangan Pre-strip di Tambang Blackwater

JAKARTA – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) atau Delta
Nusa Konstruksi Enjiniring

IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Buy ADRO, BRMS, ADMR, SMGR, PTBA dan AMMN

JAKARTA-Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini,