Muliawan Margadana: Kejayaan Diplomasi Indonesia Harus Dilanjutkan

Saturday 16 Sep 2023, 6 : 20 pm
by
ISKA
Anggota Kerasulan Awam (Kerawam) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Muliawan Margadana, dihadapan Keluarga Mahasiswa Katolik Indonesia (KMKI) di Hamburg, Jerman, Jumat (15/09/2023)

HAMBURG-Nama harum Indonesia yang telah dibangun oleh Presiden Joko Widodo harus dilanjutkan oleh diaspora Indonesia.

Langkah yang harus diambil adalah, memprosmosikan Indonesia sebagai negara yang bersahabat dengan siapapun meski tetap berpegang teguh pada kepentingan nasional dan berpijak pada nilai geopolitiknya dan pada saatnya bisa berkontribusi bagi kepentingan bangsa dan negara dimanapun berada.

Demikian ditegaskan oleh anggota Kerasulan Awam (Kerawam) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Muliawan Margadana, dihadapan Keluarga Mahasiswa Katolik Indonesia (KMKI) di Hamburg, Jerman, Jumat (15/09/2023).

Muliawan menjelaskan, tahun 2024 Indonesia akan memasuki Tahun Politik yang salah satunya ditandai dengan pemilihan presiden.

Pilpres 2024 merupakan momentum strategis karena memilih presiden baru Indonesia yang sekaligus pimpinan nasional yang akan melanjutkan capaian kinerja Presiden Joko Widodo yang juga diakui oleh dunia Internasional.

Dalam konteks ini, siapapun presiden yang terpilih, harus diyakinkan bahwa capaian itu akan dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan.

Melalui keketuaan Indonesia di G20 dan Asean, Indonesia telah menunjukkan sebagai negara yang bersahabat bagi siapa saja dan sekaligus menujukan martabatnya sebagai negara yang berdaulat.

Sekalipun demikian, Indonesia tetap berpegang teguh pada kepentingan nasional dalam mengambil keputusan masa depannya.

“Hal mana disemangati oleh roh Konferensi Asia-Afrika, spirit Bandung pada 1955,” jelas Muliawan.

Konferensi Asia Afrika (KAA) muncul saat dunia dalam masa perubahan yakni pasca Perang Dunia II, munculnya perang dingin, banyaknya negara-negara baru yang merdeka di berbagai belahan dunia pasca kolonialisme dan  tantangan ke depan.

Pada saat itu, KAA menekankan, solidaritas, soliditas, dan kerja sama antarnegara berkembang.

Menurut Muliawan, kewibawaan Indonesia harus dilanjutkan, menjaga bersama-sama agar politik identitas tidak terjadi dan ini sangat tergantung pada penerus Joko Widodo yang baru.

Kewibaaan itu akan membangun kedaulatan, kedaulatan, kesetaraan sebagaimana yang diamanatkan Pembukaan UUD 1945.

“Sikap tegas Indonesia yang menolak tekanan dari Eropa atupun Amerika menjelaskan posisi strategis Indonesia di masa depan. Dan masa depan Indonesia ditentukan dan bergantung pada warga negaranya. Dan diaspora Indonesia yang berjumlah delapan juta orang hendaknya menjadi kekuatan bagi Indonesia dalam berdiplomasi dengan negara lain terutama yang kuat secara ekonomi, senjata dan pengaruh,” ujar Muliawan yang juga Penasehat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA).

Diurai lebih lanjut, Indonesia akan menghadapi berbagai ancaman, tantangan dan tekanan dari negara hegemoni.

Hal ini mengingat kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia secara nyata, energi, sumberdaya alam dan air.

Jika pemerintah Indonesia dan rakyatnya tidak melakukan tindakan antisipasi, generasi muda sekarang tidak memiliki apa-apa di masa depan.

Muliawan juga menekankan arti penting pemuda sekarang yakni yang para mahasiswa untuk mempersiapkan diri.

Karena merekalah yang akan menjadi pemimpin negara pada tahun 2045, saat Indonesia memasuki tahun emas kemerdekaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Para Capres-Cawapres 2024 - Atas: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto. Bawah: Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, Gibran Rakabuming Raka/Sumber Foto: Dok Tribunnews

Ingatkan Rekam Jejak, Warga Diminta Tak Salah Pilih Capres Agar Reformasi Terus Berjalan

JAKARTA-Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk bijaksana
Perkembangan digital yang pesat turut memengaruhi cara korporasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) beroperasi di berbagai sektor, tidak terkecuali sektor keuangan dan perbankan

SNAP Percepat Integrasi Sistem Pembayaran Digital

JAKARTA-Sektor perbankan kian beralih ke digital seiring dengan meningkatnya kebutuhan