Negara Mesti Posisikan Kebudayaan Sepantasnya

Wednesday 20 Jan 2016, 4 : 24 pm

JAKARTA-Budayawan Radhar Panca Dahana menegaskan jika kita harus mengembalikan kebudayaan bangsa termasuk GBHN yang akan dihidupkan kembali tersebut yang intinya ada dalam Nawacita Jokowi, yang pada prinsipnya ada pada Pancasila.

“Sedangkan Mufakat Budaya Indonesia ini bangkit setelah terjadi pembubaran dalam pemberian penghargaan kepada kepala daerah yang berhasil menjaga dan melindungi budaya lokal di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, beberapa waktu lalu, yang gagal digelar karena diprotes oleh FPI dan dibubarkan oleh aparat kepolisian,” katanya ketika bertemu dengan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di Gedung MPR RI Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Selain Radhar tampak hadir antara lain Teguh Esha (Ali Topan), Bambang Widodo Umar, Suhadi Sandjaja, Suko Hardjana, dan lain-lain.

Karena itu, Radhar berharap negara bisa memposisikan budaya secara sepantasnya dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bisa menjadi pihak yang komitmen kepada kebudayaan.

Zukifli pun siap melakukan dialog budaya dengan para budayawan tersebut untuk memberikan konstribusi kepada bangsa dan negara. “Jadi, silakan diagendakan, kami siap di mana saja,” ujarnya.

Para budayawan tersebut prihatin dengan kondisi bangsa saat ini utamanya bidang sosial politik, ekonomi, pendidikan, kesenian yang lebih identik sebagai hiburan, ketidakadilan dan sebagainya. “Indonesia ini masih bangga sebagai “melting post” atau tempat sampah. Di mana berbagai budaya dari seluruh penjuru dunia menjadi satu dan tumbuh seebagai budaya baru yang dibanggakan. Sehingga kita kehilangan identitas sebagai bangsa,” jelas komponis Suko Hardjana. **aec

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ganjar-Mahfud Tawarkan 5 Cara Ini untuk Berantas Korupsi di Indonesia

JAKARTA – Pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden

41 Orang Warga Tangsel Diduga Suspect Covid-19

TANGERANG-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyebutkan ada 41