Neraca Perdagangan November 2021 Surplus USD3,51 Miliar

Thursday 16 Dec 2021, 8 : 47 am
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 25,07 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 13,35 miliar dolar AS
Ilustrasi

JAKARTA-Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia November 2021 tetap tinggi mencapai 3,51 miliar dolar AS, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 5,74 miliar dolar AS.

Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia terus mencatat nilai positif sejak Mei 2020.

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-November 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 34,32 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 19,52 miliar dolar AS.

Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

Dia menjelaskan surplus neraca perdagangan November 2021 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap tinggi di tengah defisit neraca perdagangan migas yang meningkat.

Pada November 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 5,21 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2021 sebesar 6,61 miliar dolar AS.

Dia menegaskan, ekspor nonmigas pada November 2021 tercatat sebesar 21,51 miliar dolar AS, sedikit meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar 21,00 miliar dolar AS.

Ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti bahan bakar mineral termasuk batu bara serta produk manufaktur, seperti karet dan barang dari karet serta logam mulia dan perhiasan/permata, tercatat meningkat.

Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi seiring dengan pemulihan permintaan global.

Sementara itu, impor nonmigas meningkat pada seluruh komponen, sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik yang berlanjut.

“Adapun, defisit neraca perdagangan migas meningkat dari 0,87 miliar dolar AS pada Oktober 2021 menjadi 1,69 miliar dolar AS pada November 2021, dipengaruhi oleh kenaikan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor migas,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Percepatan Pengakuan Hutan Adat adalah Mandat Konstitusi

JAKARTA-Percepatan pengakuan hutan adat adalah mandat konstitusi yang perlu dilakukan

Hitungan Sementara, Caleg Petahana Mohammad Hekal Raih 90.000 Suara

BREBES-Pemilu serentak April 2019, sangat menguras pikiran dan tenaga, tak