Neraca Perdagangan Surplus USD 5,09 Miliar

Friday 15 Jul 2022, 9 : 29 pm
by
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 25,07 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 13,35 miliar dolar AS
Ilustrasi

JAKARTA-Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 kembali mencatat surplus, yakni 5,09 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 2,90 miliar dolar AS.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono menjelaskan kinerja positif tersebut melanjutkan surplus neraca perdagangan Indonesia sejak Mei 2020.

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Juni 2022 secara keseluruhan mencatat surplus 24,89 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada semester pertama 2021 sebesar 11,84 miliar dolar AS.

Bank Indonesia (BI) memandang bahwa surplus neraca perdagangan tersebut telah berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

“Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas kebijakan terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.

Dia menambahkan surplus neraca perdagangan Juni 2022 bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah peningkatan defisit neraca perdagangan migas.

Pada Juni 2022 lanjutnya, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat 7,23 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 4,76 miliar dolar AS.

“Perkembangan tersebut ditopang oleh peningkatan ekspor nonmigas dari 20,01 miliar dolar AS pada Mei 2022 menjadi 24,56 miliar dolar AS pada Juni 2022,” imbuhnya.

Lebih lanjut ditegaskannya, peningkatan kinerja ekspor nonmigas terutama bersumber dari ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti CPO dan batu bara, serta sejumlah produk manufaktur, seperti kendaraan dan bagiannya dan alas kaki yang tercatat meningkat, didukung oleh harga global yang masih tinggi.

Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tercatat meningkat.

Adapun impor nonmigas meningkat pada seluruh komponen, sejalan dengan terus berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat dari 1,86 miliar dolar AS pada Mei 2022 menjadi 2,14 miliar dolar AS pada Juni 2022, sejalan dengan kenaikan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan ekspor migas.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Organisasi Masyarakat Sipil Desak Negara G20 Tempatkan Nyawa di Atas Kepentingan Profit

JAKARTA-Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia bersama Peoples Vaccine Alliance (PVA) Asia
UMKM

Promosi Produk Lokal Go Global, BNI Boyong UMKM ke Pameran CAEXPO 2023 di China

JAKARTA-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkomitmen terus berupaya