Kinerja Moncer, Produk Manufaktur Tetap Mendominasi Ekspor Nasional

Friday 16 Feb 2024, 11 : 44 am
Angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini agak sedikit melambat, namun sumbangsih sektor manufaktur terhadap perekonomian nasional masih tinggi.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita

JAKARTA-Industri pengolahan nonmigas masih menjadi sektor unggulan dalam memberikan kontribusi terhadap capaian kinerja ekspor nasional.

Selama ini, sumbangsih pengapalan produk-produk manufaktur tetap menjadi yang tertinggi sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Industri manufaktur telah terbukti konsisten menjadi kontributor yang paling besar dalam memacu kinerja ekspor nasional. Oleh karena itu, kami terus bertekad untuk meningkatkan nilai ekspor produk manufaktur, termasuk menambah diversifikasi produknya, yang tentunya mempunyai daya saing dan nilai tambah tinggi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (15/2).

Menperin menjelaskan, apabila capaian ekspor produk manufatur semakin meroket, akan memperkuat neraca perdagangan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Maka itu perlu strategi yang adaptif, responsif, dan kolaboratif yang dilakukan secara terintegrasi. Apalagi, untuk menggenjot ekspor ini, Bapak Presiden telah membentuk Satgas Peningkatan Ekspor,” tuturnya.

Tugas satgas tersebut, tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Satgas ini terdiri dari Tim Pengarah yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan terdapat Tim Pelaksana.

“Untuk tugas tim pelaksana, antara lain adalah melakukan pengembangan sumber daya dan industri ekspor termasuk peningkatan produktivitas dan daya saing, serta menetapkan strategi peningkatan peran ekspor usaha mikro, kecil, dan menengah dengan mengintegrasikan ke dalam ekosistem penyedia ekspor nasional,” papar Agus.

Kementerian Perindustrian juga tetap memiliki komitmen yang serius dalam menjalankan hilirisasi industri, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di Indonesia agar menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual yang tinggi, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Penghentian sementara perdagangan saham TIRA terbatas pada upaya untuk melakukan cooling down

Kuartal III, ERAA Raih Kenaikan Laba Bersih Jadi Rp295,12 Miliar

JAKARTA-Pada Kuartal III-2020, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) membukukan laba

Persekusi Politik Terhadap GKR Hemas

JAKARTA-Pemberhentian GKR Hemas dari keanggotaan DPD RI oleh Badan Kehormatan