Lebih lanjut, Friderica menyampaikan, berdasarkan survei oleh Programme for International Student Assessment (PISA), sebanyak 95 persen pelajar peserta survei PISA memperoleh informasi literasi keuangan dari orang tua, khususnya dari ibu.
Sehingga, pemberdayaan literasi keuangan terhadap perempuan juga dapat mewujudkan generasi muda yang cakap keuangan.
Sebagai upaya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, OJK menargetkan segmen pelaku UMKM dan perempuan menjadi sasaran prioritas dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia dan Sasaran Prioritas Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2023.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu, Komisaris Independen PT Permodalan Nasional Madani Nurhaida, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan Provinsi Bali Ida Ayu Putu Kalpikawati.
Dukungan untuk meningkatkan inklusi keuangan pada UMKM dan IRT turut disampaikan oleh Komisaris Independen PT Permodalan Nasional Madani Nurhaida dengan mendorong Nomor Induk Berusaha (NIB), pembiayaan pelaku UMKM, dan program pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya UMKM dan IRT.
Kristrianti Puji Rahayu menyampaikan bahwa OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) juga memiliki program pemberdayaan UMKM Bali Nadi Jayanti yang ditujukan kepada Pelaku UMKM di Provinsi Bali.