Dia mengaku, kebijakan energi Indonesia memang salah kaprah.
Bayak ladang minyak atau gas dikasih ke asing.
“Mana nasionalismenya? .Kenapa bukan kita yang kelola? Kita sebenarnya bisa menswitch dengan tehnologi mereka. Dengan demikian bisa menciptakan nilai tambah. Artinya, hak pengelolaan kita seharusnya lebih besar dari asing. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya,” pungkas dia.