Sementara, Bambang DH mengatakan, Kota Blitar sengaja dipilih untuk meneguhkan komitmen ideologis dari pasangan Bambang-Said, dan seluruh kekuatan PDI Perjuangan, untuk membangun pemerintahan baru di Jawa Timur yang pro-rakyat. “Kota Blitar identik dengan Bung Karno. Kita berharap deklarasi itu semakin mengobarkan niat untuk memenangkan Pilgub Jawa Timur,” jelasnya.
Said Abdullah menambahkan, pemilihan gubernur-wakil gubernur Jawa Timur ibarat “the last battle” atau pertempuran terakhir PDI Perjuangan di Pulau Jawa. Sebelumnya, PDI Perjuangan telah memenangkan Pilgub Banten, dengan menempatkan Rano Karno sebagai wakil gubernur Banten. Lalu, di DKI Jakarta, PDI Perjuangan sukses membawa Jokowi menjadi gubernur.
Terakhir di Jawa Tengah, PDI Perjuangan secara spektakuler berhasil memenangkan Ganjar Pranowo, dengan mengalahkan calon gubernur incumbent. Di Jawa Barat, pasangan Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki kalah dari incumbent, tapi perolehan suaranya naik 2 juta dari suara PDI Perjuangan di Pemilu Legislatif tahun 2009.
“Untuk perubahan Jawa Timur, kami mohon doa restu dan dukungan semua pihak. Semoga pasangan Bambang-Said bisa memenangkan Pilgub Jawa Timur,” kata Said.
