Pefindo Naikkan Rating BMTR ke Level Single A Plus Dengan Outlook Stabil

Tuesday 19 Apr 2022, 8 : 44 pm
by
Pefindo memberikan peringkat idA kepada ERAA, dengan outlook untuk peringkat perusahaan di level 'Stabil'. Peringkat ini berlaku hingga 1 September 2022.
ilustrasi

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memutuskan untuk menaikkan peringkat PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menjadi idA+ (Single A Plus), dengan prospek peringkat perusahaan berada di level ‘Stabil’.

Menurut analisa yang dilakukan oleh analis Pefindo, Niken Indriarsih dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (19/4), peringkat idA+ tersebut juga disematkan pada obligasi yang diterbitkan BMTR, yakni Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2017 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2020-2021.

“Kami juga telah menaikkan peringkat untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2017 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahun 2020-2021 menjadi idA+(sy) dari idA(sy),” ujar Niken sembari menyebutkan bahwa outlook BMTR berada di level ‘Stabil’.

Dia menjelaskan, kenaikan peringkat tersebut dipicu oleh perbaikan profil keuangan BMTR, terutama pada struktur permodalan dan proteksi arus kas, seiring dengan upaya penurunan utang dan pendapatan yang lebih kuat dari bisnis media berbasis iklan dan konten.

Niken menyampaikan, BMTR berencana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2017 Seri A sebesar Rp804,8 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2017 Seri A sebesar Rp213,05 miliar yang akan jatuh tempo pada 7 Juli 2022.

Dia memaparkan, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor-obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.

Namun, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor-obligor dengan peringkat lebih tinggi.

Sementara itu, tanda plus (+) pada peringkat BMTR menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.

Akhiran (sy) memiliki makna bahwa peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip syariah.

“Peringkat idA+ tersebut mencerminkan kepemilikan mayoritas Global Mediacom pada perusahaan-perusahaan media terbesar dan terkemuka di Indonesia, beragamnya jasa layanan media yang disediakan oleh entitas-entitas anak dan profitabilitas operasional yang baik,” tutur Niken.

Lebih lanjut Niken mengatakan, peringkat BMTR dibatasi oleh akses tidak langsung terhadap arus kas operasional, paparan terhadap surat utang dengan tenor jangka pendek dan volatilitas mata uang asing, serta persaingan yang ketat pada industri media.

“Peringkat BMTR dapat dinaikkan, bila perusahaan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pendapatan dividen dari entitas-entitas anak dengan menghasilkan arus kas sendiri yang berulang secara berkelanjutan, serta memperbaiki profil kreditnya dengan mengurangi utang,” ujarnya.

Tetapi, kata dia, peringkat BMTR bisa diturunkan, apabila perusahaan dan entitas-entitas anaknya memiliki utang lebih besar dari yang diproyeksikan, karena adanya rencana belanja modal yang signifikan dan/atau adanya rencana akuisisi.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ka BNPB Luncurkan Mobil Masker Perkuat Disiplin Masyarakat di Pulau Dewata

DENPASAR-Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M meluncurkan gerakan

Konstitusi 2002 Dirusak, Kembali ke UUD 1945 Asli Menggema

Oleh: Anthony Budiawan Seperti sudah diduga, konstitusi 2002 sangat rentan,