JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat idA (Single A) untuk surat utang jangka menengah atau Medium Term Notes (MTN) I Timah (TINS) Tahun 2022 senilai Rp626 miliar.
Peringkat MTN Timah 2022 diberikan oleh Pefindo untuk periode 7 September 2023 sampai dengan 1 September 2024.
Irmawati, Direktur Utama Pefindo dalam siaran pers di Jakarta, dikutip Jumat (6/10) mengemukakan, peringkat tersebut disematkan kepada TINS berdasarkan data dan informasi dari Perusahaan serta laporan keuangan tinjauan terbatas per 30 Juni 2023 dan laporan keuangan audit per 31 Desember 2022.
Efek utang dengan peringkat idA, menurut Irmawati, mengindikasikan kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia adalah kuat.
Meski demikian, papar Irmawati, kemampuan emiten mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi , dibandingkan dengan emiten yang peringkatnya lebih tinggi.
Timah menerbitkan surat utang jangka menengah (MTN/Medium Term Notes) senilai Rp626 miliar pada 9 Oktober 2022.
Penerbitan surat utang itu tanpa melalui penaaran umum.
MTN I Timah tahun 2022 memiliki bunga 7,20% per tahun dan tenor tiga tahun.
Pembayaran bunga pertama dilakukan pada 5 Januari 2023, dan pembayaran terakhir sekaligus jatuh tempo MTN pada 5 Oktober 2025.
MTN Timah ini dibeli oleh pihak terafiliasi yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bertindak sebagai Agen Pemantau, sementara PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bertindak sebagai kustodian dan agen pembayaran.