Pefindo Tetapkan Peringkat BRPT di Level Single A dengan Prospek Stabil

Tuesday 13 Apr 2021, 8 : 57 pm
by
Pefindo memberikan peringkat idA kepada ERAA, dengan outlook untuk peringkat perusahaan di level 'Stabil'. Peringkat ini berlaku hingga 1 September 2022.
ilustrasi

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat PT Barito Pacific Tbk (BRPT) beserta Obligasi Berkelanjutan I di level idA (Single A), sedangkan prospek untuk peringkat perusahaan direvisi menjadi ‘Stabil’ dari sebelumnya di posisi ‘Negatif’.

Berdasarkan laporan Pefindo yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (14/4), peringkat terhadap BRPT dan obligasinya tersebut berlaku untuk kurun 8 April 2021-1 April 2022.

“Prospek untuk peringkat perusahaan telah direvisi menjadi ‘Stabil’ dari ‘Negatif’ yang mencerminkan pandangan kami atas membaiknya posisi likuiditas BRPT dalam jangka pendek sampai menengah,” kata analis Pefindo, Niken Indriarsih.

Dia menyebutkan, perbaikan likuiditas BRPT tersebut seiring dengan potensi arus kas masuk berupa dividen dari anak-anak perusahaan di sektor energi, yakni berasal dari aset Salak dan Darajat, selain aset Wayang Windu yang telah membagikan dividen sejak 2019.

Aset Salak dan Darajat, anak-anak perusahaan Star Energy, telah menerbitkan pbligasi sebesar USD1,11 miliar pada Oktober 2020 untuk melunasi pinjaman sindikasi yang sebelumnya membatasi distribusi dividen ke BRPT.

Pada Desember 2020, BRPT menerima pendapatan dividen sebesar USD56 juta dari aset Salak-Darajat dan melunasi USD50 juta yang merupakan bagian dari fasilitas pinjaman USD200 juta dari Bangkok Bank.

Kinerja PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang membaik di Kuartal IV-2020 juga diharapkan dapat dipertahankan pada kuartal-kuartal selanjutnya, sejalan dengan ekspektasi kondisi ekonomi yang lebih baik dibandingkan 2020 dan pemulihan ekonomi China yang akan memperbaiki permintaan produk petrokimia.

Niken menyebutkan, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.

Namun, ada kemungkinan kemampuan obligor akan terpengaruh oleh perubahan buruk kondisi ekonomi dibanding obligor dengan peringkat lebih tinggi.

Peringkat yang diberikan kepada BRPT tersebut mencerminkan posisi pasar yang kuat dari segmen operasi utama perseroan di bisnis petrokimia melalui TPIA dan bisnis energi panas bumi melalui Star Energy Group Holdings (SEGH).

Selain itu, adanya pembagian dividen yang baik dari anak-anak usaha inti, serta segmen energi panas bumi yang memberikan perlindungan terhadap sensitivitas siklus industri sektor petrokimia.

Pefindo menilai, peringkat BRPT di level idA dibatasi oleh leverage keuangan yang moderat, akses tidak langsung terhadap arus kas operasional anak perusahaan dan risiko yang melekat dengan segmen inti operasi perusahaan.

Lebih lanjut Niken menyatakan, peringkat BRPT akan dinaikkan jika kinerja perusahaan membaik yang bisa dicerminkan dari perbaikan profil keuangan secara berkelanjutan, terutama leverage finansial berupa perbaikan rasio utang terhadap EBITDA menjadi kurang dari 3,0x.

Tetapi, peringkat BRPT bisa diturunkan jika terdapat penurunan yang berkelanjutan pada profil keuangan karena selisih yang menipis di bisnis petrokimia dan utang lebih besar dari yang diproyeksikan, tanpa diiringi oleh kemampuan menghasilkan arus kas yang lebih kuat.

Peringkat BRPT juga bisa berada dalam tekanan, apabila terdapat penurunan aliran arus kas dari anak-anak perusahaan yang dapat dipicu oleh pandemi Covid-19.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Usai Idulfitri 1442 H, Muncul Lagi Klaster Pabrik Covid-19 di Kota Tangerang

TANGERANG-Pasca-Hari Raya Idulfitri 1442 H muncul lagi klaster pabrik Covid-19

OJK Luncurkan Aplikasi OJK-Box

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan aplikasi OJK-Box atau OBOX sebagai