Pelantikan Wawali Surabaya Salahi Prosedur

Monday 27 Jan 2014, 12 : 53 am
by
wisnu sakti buana

SURABAYA-Wisnu Sakti Buana tampaknya tidak bisa tenang menjalankan tugasnya sebagai Wakil Walikota Surabaya (Wawali), karena sebagian rekannya di dewan tengah menyiapkan gugatan hukum atas turunnya SK Mendagri sehingga dijadikan acuan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk melantiknya, Jumat (24/1) lalu.

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Eric R Tahalele mengatakan, terpilihnya Wisnu sebagai wawali dalam rapat paripurna DPRD Kota Surabaya, bulan November 2013 lalu masih menyisakan masalah sehingga pelantikkannya dinilai menyalahi prosedur.  

“Kami menemukan indikasi bahwa telah terjadi manipulasi administrasi bahkan terjadi politik uang (money politic) pada proses pemilihan wawalikota dan keluarnya SK Mendagri,” kata politisi Partai Golkar tersebut.

Menurut Eric, pada ada proses pemilihan wawali Surabaya, ada hal yang aneh yakni ketika persyaratan kelengkapan calon yang belum ditandatangani anggota Panitia Pemilihan (Panlih) Wawali,  tiba-tiba ada dua nama yang bertanda tangan yaitu Junaidi dan Sudarwati Rorong pada 30 oktober 2013, yang dilakukannya di ruang Wisnu.

“Saya yakin ada politik uang dalam proses ini,” tandasnya.

Karena itu, pihaknya mempertanyakan keputusan gubernur yang melantik tokoh PDI Perjuangan Kota Surabaya tersebut.

Sebab, hal lain yang masih bermasalah adalah belum turunnya SK Gubernur terkait pengunduran diri Wisnu dari posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan.

“Kita melihat perkembangannya, tetapi kami tetap menilai bahwa keluarnya SK Mendagri dan pelantikan Wawalikota Surabaya telah menyalahi aturan dan prosedur, untuk itu kami akan mempertanyakannya, sekaligus menyiapkan gugatan hukumnya,” ucapnya.

Erick bahkan termasuk salah satu dari anggota dewan yang  sengaja tidak hadir dalam pelantikkan lantaran tidak ingin mempermalukan Gubernur Jatim di depan umum.

Sebab jika dirinya datang pasti akan melakukan intrupsi  yang bisa saja memojokkan Soekarwo sebagai Gubernur di mata masyarakat se Jatim.

“Saya tidak hadir karena menghormati dan menghargai pak Karwo sebagi Gubernur, karena saya tidak ingin dalam proses pelantikan itu terjadi debat kusir yang bisa memalukan beliau, karena tindakan nekad Gubernur melantik WS sebagai Wawalikota itu memang telah menyalahi atauran administrasi sebagaimana seharusnya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Wisnu Sakti Buana, Jumat (24/1) resmi dilantik sebagai Wakil Walikota Surabaya, menggantikan Bambang Dwi Hartono yang mundur karena ikut dalam pemilihan gubernur Jawa Timur. Ironisnya, pelantikkan Wisnu tidak dihadiri oleh Walikota Surabaya Tri Risma Harini.

Meski Risma menyatakan dirinya sedang sakit, namun sejumlah suara sumbang mengatakan jika Risma tidak mau berpasangan dengan Wisnu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Regional Marketing Award Memasuki Tahap Penjurian

JAKARTA – Perlambatan ekonomi Indonesia yang banyak dirasakan saat ini mengakibatkan

Menperin: Tax Holiday Tarik Investasi Industri Pionir

JAKARTA-Kebijakan Tax Holiday diluncurkan sebagai strategi menarik dana investasi jangka