Acara bertema “Maritime Silk Road 2014 of the 21st Century” itu seolah makin mengukuhkan kerja sama RRT dengan negara-negara ASEAN.
“Maritime Silk Road melibatkan banyak pemangku kepentingan dari berbagai negara ASEAN dan para mitranya sehingga komunikasi merupakan kunci untuk mengembangkan perekonomian,” ungkap Bayu.
Di acara penuh optimisme itu, Bayu menyempatkan diri membuka Pavilliun Sumatera Selatan yang merupakan perwakilan Indonesia pada City of Charm.
Sementara itu, Dirjen PEN dan Dirjen PDN membuka Paviliun Indonesia yang terletak di hall 15, Nanning International Convention and Exhibition Center. Paviliun Indonesia menghadirikan 90 peserta yang menawarkan berbagai komoditas unggulan Indonesia kepada para buyer dan pengunjung.
Komoditas yang dihadirkan antara lain adalah kopi, produk makanan olahan, furnitur, kerajinan, produk herbal dan kosmetik, serta consumer goods.
Agenda lawatan tak kenal lelah pejabat Kemendag ke RRT ini menemukan sesuatu yang istimewa. Ini terlihat dari kehadiran seorang pengusaha RRT yang sangat Indonesianis, Huang Bo.
Pengusaha asli RRT ini membangun tiga lantai House of Indonesia seluas 4000 m2 di Nanning.
“Huang Bo bahkan berniat akan memperluas bangunan itu agar bisa mempromosikan budaya dan produk Indonesia,” pungkas Nus.
