JAKARTA-PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) selama sembilan bulan pertama tahun ini mengalami rugi bersih mencapai Rp183,11 miliar.
Padahal di periode yang sama 2021 perseroan masih bisa membukukan laba bersih senilai Rp2,83 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (24/11), kinerja keuangan negatif pada INAF selama periode Januari-September 2022, terutama dipengaruhi oleh penurunan nilai penjualan sebesar 39,59 persen (year-on-year) menjadi Rp904,9 miliar.
Namun, jumlah beban pokok penjualan INAF selama sembilan bulan pertama di 2022 bisa ditekan menjadi Rp828,55 miliar dari Rp1 triliun pada periode yang sama di 2021.
Sehingga, laba bruto per Kuartal III-2022 menjadi senilai Rp76,34 miliar atau melorot hingga 84,63 persen (y-o-y).
Per Kuartal III-2022, INAF tercatat mengalami rugi usaha sebesar Rp160,11 miliar.
Padahal di periode yang sama setahun sebelumnya masih membukukan laba usaha senilai Rp48,48 miliar.
Selain itu, INAF juga menderita rugi tahun berjalan untuk periode yang berakhir 30 September 2022, yakni sebesar Rp183,12 miliar.
Pada periode yang sama di 2021, perseroan masih bisa menciptakan laba tahun berjalan senilai Rp2,83 miliar.
Sementara itu, besaran rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per Kuartal III-2022 sebesar Rp183,11 miliar.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan per Kuartal III-2021 yang mencatatkan laba bersih senilai Rp2,83 miliar.
Per 30 September 2022, INAF terpantau bisa menekan jumlah liabilitas menjadi Rp1,49 triliun dari Rp1,5 triliun pada 31 Desember 2021.
Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Kuartal III-2022 tercatat senilai Rp325,19 miliar atau jauh lebih rendah dibanding per akhir Desember 2021 yang mencapai Rp508,31 miliar.
