Peringkat 16 Ekonomi Dunia, Indonesia Bangsa Besar dan Tangguh

Friday 21 Dec 2018, 6 : 49 pm
by
Menperin, Airlangga Hartarto

JAKARTA-Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto meminta kepada masyarakat untuk semakin optimistis bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan tangguh.

Saat ini, Indonesia adalah negara besar yang berada dalam kelompok G20 dan berada di peringkat ke-16 ekonomi dunia.

Selama periode 2015-2018, daya saing industri nasional semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan antara lain dengan adanya kenaikan pada nilai tambah industri dan indeks daya saing global.

“Nilai tambah industri nasional tahun 2015 mencapai USD212,04 miliar, naik menjadi USD236,69 miliar saat ini. Sementara itu, melalui metode baru dengan indikator industri 4.0, peringkat daya saing Indonesia naik dari posisi ke-47 tahun 2017 menjadi level ke-45 di 2018,” ujarnya.

Kemudian, merujuk data World Bank Tahun 2017, lima negara yang industrinya mampu menyumbang di atas rata-rata, yakni China (28,8%), Korea Selatan (27%), Jepang (21%), Jerman (20,6%), dan Indonesia (20,5%).

Rataan kontribusi industri manufaktur pada perekonomian di seluruh negara sekitar 17 persen.

Disamping itu, kemampuan industri manufaktur nasional di kancah internasional, juga tercermin dari nilai ekspor yang terus meningkat.

Hingga jelang akhir tahun 2018, nilai pengapalan produk manufaktur ke mencanegara tembus USD130,74 miliar atau naik 4,51 persen disbanding capaian tahun 2017 sebesar USD125,10 miliar.

Tahun 2016 sekitar USD110,50 miliar dan tahun 2015 di angka USD108,60 miliar.

“Saat ini, ekspor produk industri manufakur memberikan kontribusi mencapai 72,28 persen dari total ekspor nasional,” ungkap Airlangga.

Artinya, produk manufaktur Indonesia semakin kompetitif dan dimninati konsumen global.

Hal ini tidak terlepas peran dari perusahaan yang memanfaatkan teknologi terbaru dan melakukan program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.

Menperin menambahkan, setelah gencar melaksanakan berbagai pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia, pemerintahan Presiden Joko Widodo akan lebih masif melakukan peningkatan kualitas SDM pada tahun 2019.

Dalam hal ini, Kemenperin turut fokus menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan vokasi di SMK dan politeknik yang link and match dengan industri.

Bahkan, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara di Asean yang kondisi ekonomi dan politiknya relatif stabil.

Hal ini membuat iklim usaha dan investasi di sektor industri ikut kondusif.

“Ada beberapa investor yang sudah menyatakan minatnya untuk investasi di Indonesia. Ini menunukkan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk investasi.

Menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Harjanto, sedikitnya sudah ada dua industri otomotif dunia yang siap membenamkan investasi di Indonesia, yakni Volkswagen (VW) dari Jerman dan Hyundai asal Korea Selatan.

“VW siap membangun pabrik perakitan mobil dengan nilai investasi 40-50 juta Euro. Salah satu model yang akan diproduksi adalah sport utility vehicle (SUV) Tiguan,” tuturnya.

Sedangkan, Hyundai ingin menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk kebutuhan ekspor, selain pasar domestik.

Seiring menggenjot investasi, Kemenperin mengakselerasi pembangunan kawasan industri di luar Jawa dengan tujuan dapat mendorong pemerataan infrastruktur dan ekonomi di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2019, ditargetkan 18 kawasan industri di luar Jawa selesai pembangunannya. Hingga November 2018, sebanyak 10 kawasan industri yang termasuk proyek strategis nasional (PSN) sudah beroperasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Pusat dan Pemda Kompak Soal Blok Mahakam

JAKARTA-Pertemuan antara Pemerintah Pusat yang diwakili oleh Kementerian Energi dan

Pemerintah Terbitkan Saham Baru PT KBN Senilai Rp 63,9 Miliar

JAKARTA-Pemerintah melakukan restrukturisasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kawasan Berikat Nusantara