Petrindo Incar Dana IPO Sebesar Rp371,8 Miliar

Friday 17 Feb 2023, 7 : 55 pm
Ilustrasi

JAKARTA-PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) akan mencarikan modal kerja untuk anak usahanya dengan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO), mengingat kinerja keuangan perseroan hingga 30 September 2022 masih mencatatkan defisit mencapai Rp1,1 triliun.

Berdasarkan Prospektus Awal yang dikutip Jumat (17/2), CUAN berencana melakukan IPO dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,69 miliar saham bernilai nominal Rp200 per lembar atau setara dengan 15,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Harga saham pada periode Penawaran Awal (book building) dibanderol sekitar Rp200-Rp220 per lembar, sehingga target dana masyarakat yang akan dihimpun CUAN berkisar Rp338 miliar sampai Rp371,8 miliar.

Periode book building berlangsung selama kurun 17-22 Februari 2023.

Calon emiten yang bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen dan pertambangan batubara ini berharap rencana IPO bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Februari 2023.

Perseroan menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.

Per 30 September 2022, total ekuitas CUAN sebesar Rp1 triliun atau melonjak 40,9 persen dibanding per 31 Desember 2021.

Namun pada neraca ekuitas ini per akhir Kuartal III-2022, perseroan masih mencatatkan defisit mencapai Rp1,1 triliun atau menurun dibanding per akhir Desember 2021 yang defisit mencapai Rp1,39 triliun.

Sementara itu, total liabilitas CUAN hingga akhir Kuartal III-2022 tercatat sebesar Rp405,58 miliar atau melambung 32,89 persen dibanding per 31 Juli 2022 yang masih sebesar Rp305,2 miliar.

Total aset CUAN per akhir Kuartal III-2022 sebesar Rp1,41 triliun atau lebih tinggi dibanding per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp1,19 triliun.

Rencananya, perusahaan milik pengusaha Prajogo Pangestu ini akan menggunakan sebesar 39,95 persen dana hasil IPO —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— untuk belanja modal anak usahanya, yakni PT Tamtama Perkasa. Seperti diketahui, Prajogo Pangestu juga sebagai pemegang saham pengendali BRPT dan TPIA.

Sementara itu, sebesar 60,05 persen dana hasil IPO akan dimanfaatkan sebagai modal kerja Tamtama Perkasa untuk mendukung aktivitas perusahaan, termasuk pembayaran kontraktor tambang, pembayaran vendor dan supplier atas pembelian bahan bakar, pemeliharaan maupun perbaikan jalan angkut batubara, serta aktivitas lain yang mendukung kegiatan operasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

DPR Panggil OJK Terkait Kisruh Short Selling

JAKARTA-Komisi Keuangan, Perencanaan Pembangunan,  dan Perbankan DPR mengagendakan Rapat Dengar

Pertumbuhan Uang Beredar Masih Melambat

JAKARTA-Pertumbuhan Uang Beredar dalam arti luas (M2) pada November 2013