Pilgub Sumut 2018, Syamsul Siap Gandeng Effendi Simbolon

Wednesday 6 Sep 2017, 4 : 45 pm

JAKARTA-Mantan Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin menegaskan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Bahkan siap menggandeng mantan cagub dari PDIP Effendi Simbolon. “Saya terserah saja, mau jadi cagub boleh atau cawagub juga boleh. Tapi kalau Effendi jadi cagub, saya siap mendampingi,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/9/2017).

Syamsul tak menampik dirinya sudah mendaftar cagub melalui PDIP. Namun hingga kini belum ada keputusan. Karena keputusan cagub-cawagub itu kewenangannya ada pada Ketua umum DPP PDIP. “Selain itu, kita perlu menunggu hasil survey dulu, sehingga bisa melihat sejauhmana kekuatan untuk bertarung,” tambahnya.

Baginya, kata Syamsul, tak masalah meski kemudian harus menjadi cawagub berpasangan dengan Effendi Simbolon. “Tidak apa-apa dan tidak masalah. Kalau harus dibalik, Effendi jadi cagub, saya menjadi cawagub,” terangnya.

Diakui mantan narapidana korupsi APBD Kabupaten Langkat, untuk sementara ini dirinya maju cagub melalui jalur indenpenden. “Saya optimis dapat meraih 1,5 juta dukungan melalui KTP. Sementara persyaratan maju cagub independen hanya 800.000 KTP,” ucapnya

Namun begitu, Syamsul mengaku dirinya juga sudah mendaftar ke PPP dan Partai Demokrat. “Tiga partai ini saya sudah mendaftar,” ucapnya singkat.

Sebelumnya, anggota DPR RI Effendi MS Simbolon mengaku akan kembali menjajal maju pada Pilkada Sumut 2018. Dia mengatakan, banyak yang mendukungnya untuk maju kembali pada pilkada kali ini.

Pasca kalah di pilkada Sumut 2013, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini intens melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat Sumut,hingga yang berada di perantauan. “Permintaan dan aspirasi agar saya maju menjadi calon gubernur Sumut cukup besar. Tapi saya tidak bisa menentukan sendiri karena hanya kader partai. Kalaupun ditugaskan, ya ada prakondisi dululah. Jangan kita terburu-buru, yang membuat akhirnya kita maju, kalau untuk kalah buat apa?” katanya, Kamis (31/8/2017).

Dia menyebutkan, dirinya mau maju dengan kemampuan dan kesiapan serta sesuai aspirasi rakyat. Untuk itu, Effendi ingin menjajaki dulu apakah dirinya sesuai figur yang diinginkan masyarakat, kalau tidak ia tidak akan memaksakan diri. “Titik lemah dulu harus dibenahi, saya kira partai lebih paham melihat apa yang saya alami dulu, itu menjadi bahan pertimbangan partai,” paparnya.

Dikataka Effendi, Tentu partai akan lebih bijak memilih siapa yang pas cocok menjadi calon gubsu. “Saya sebagai bagian dari masyarakat merasa prihatin dengan pengelolaan pemerintahan Sumut,” katanya.

Pada pilkada mendatang, Effendi berharap petahana tidak menggunakan fasilitas dan dana negara selama kampanye. “Tidak boleh lagi itu, harus ada komitmen dan diawasi masyarakat Sumut. Jadi calon-calon ini berkompetisi secara sehat. Pilkada lalu ini yang terjadi, akhirnya terbukti, incumbent masuk ranah hukum. Seluruh KPU juga harus jujur, jangan ada upaya mengambil suara dan membuang suara. Jangan main-main lagilah, main fair-lah, biar Sumut lebih maju,” imbuhnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BI Musnahkan Rp160,25 Triliun Uang Tak Layak Edar

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk menyediakan uang layak edar bagi

Bank Muamalat Siap Rights Issue Rp1,19 Triliun

JAKARTA-PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BBMI) berencana melakukan Penambahan Modal