PPRE Raup Laba Bersih di 2021 Senilai Rp146,8 Miliar

Thursday 10 Mar 2022, 9 : 26 pm
by
PT PP Presisi Tbk

JAKARTA-PT PP Presisi Tbk (PPRE) sepanjang 2021 mencatatkan laba bersih Rp146,8 miliar atau bertumbuh 26,7 persen (year-on-year) yang ditopang peningkatan pendapatan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021.

Menurut Direktur Utama PPRE, Rully Noviandar di Jakarta, Kamis (10/3), pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh perolehan pendapatan di sepanjang 2021 yang mencapai Rp2,8 triliun atau mengalami kenaikan dibanding setahun sebelumnya yang sebesar Rp2,3 triliun.

“Tahun 2021, perolehan pendapatan masih dikontribusi dari lini bisnis konstruksi sebesar 66 persen. Pencapaian tersebut sebagian besar berasal dari penyelesaian dan progres proyek-proyek infrastruktur, seperti Bendungan Way Sekampung, Sirkuit Mandalika, Patimban Port, Kawasan Industri Batang, dan rehabilitasi jalan Pamanukan-Palimanan,” kata Rully.

Selain itu, lanjut dia, kontribusi terhadap pendapatan juga berasal dari penyelesaian proyek PLTU Sulut Site Development, Jalan Tol Semarang-Demak, pembangunan Jalan Lintas Selatan Lot 6 dan Lot 7, pembangunan Stadion Sport Center Banten, pembangunan Jalan Tol Indrapura-Kisaran, Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3, Bendungan Leuwikeris, Site Development PLTU Timor, Bendungan Manikin dan Bandara Sentani.

Sedangkan, untuk lini bisnis jasa pertambangan memberikan kontribusi sebesar 16 persen atau meningkat dari setahun sebelumnya yang hanya 1 persen.

“Pendapatan dari lini jasa tambang tersebut berasal dari progres proyek Hauling Road Upgrading Weda Bay Nickel, Hauling Services Weda Bay Nickel, serta Pekerjaan Jasa Tambang Nikel Morowali,” ujar Rully.

PPRE juga membukukan bagian laba joint venture proyek pembangunan Bandara Dhoho, Kediri.

Pada proyek ini, PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) sebagai anak usaha PPRE menjadi kontraktor utama sekaligus lead of consortium sebesar Rp79,7 miliar atau meningkat 55,1 persen dari sebelumnya Rp51,4 miliar.

Pada 2021, EBITDA PPRE meningkat menjadi Rp936,9 miliar dari Rp907,4 miliar pada 2020.

Operating cash flow juga mengalami peningkatan, dengan dibukukannya cash flow operasi positif sebesar Rp248,9 miliar atau meningkat dari Rp240,5 miliar pada 2020.

Per 31 Desember 2021, total debt PPRE tercatat meningkat 10,2 persen (y-o-y) menjadi Rp2,2 triliun. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Desember 2021 tercatat meningkat 13,1 persen (y-o-y) menjadi Rp2,98 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

IPO

Incar Rp530,63 Miliar Lewat IPO, STAA Tawarkan Harga Rp470-Rp605/Saham

JAKARTA – Perusahaan perkebunan dan industri pengolahan kelapa sawit, PT

Online Single Submission Beri Kemudahan Investasi

JAKARTA – Pemerintah menciptakan Online Single Submission (OSS) sebagai usaha untuk