JAKARTA-Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai proses hukum kasus Asuransi Jiwasraya hanya dagelan hukum Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menyenangkan penguasa.
Menurutnya, sikap agresif Jaksa Agung membongkar kasus ini sekedar membersihkan orang-orang lingkaran istana yang patut diduga ikut terlibat membuat asuransi tertua di Indonesia ini babak belur
“Saya kira, kasus Jiwasraya ini tidak bisa diungkap Kejaksaan. Mereka tidak akan mampu mengungkap tuntas kasus ini,” jelas Uchok di Jakarta, Jumat (5/6).
Ketidakmampuan Jaksa mengungkap kasus ini terlihat dari para terdakwa yang diadili dalam perkara Jiwasraya ini.
“Yang mereka ambil adalah, orang-orang yang tidak bersentuhan dengan istana. Memang, Jaksa Agung sangat agresif. Padahal, ini sekedar membersihkan korupsi di lingkaran istana. Ini hanya untuk menyenangkan penguasa,” terangnya.
Karena itu, Uchok pesimis dengan sikap Kejaksaan dalam mengadili perkara Jiwasraya.
Sebab, tidak akan mampu mengungkap peran orang-orang dilingkungan istana yang patut diduga terlibat kasus Jiwasraya.
“Kalau melihat para terdakwa yang diadili tidak menyentuh substansi persoalan. Ini dagelan Jaksa Agung untuk menyenangkan Presiden Jokowi,” ujar Uchok.
Menurutnya, proses hukum Jiwasraya sekarang ini jauh dari unsur memenuhi tuntutan publik. Pasalnya, sejak kasus ini mencuat, publik meminta agar orang-orang di lingkungan istana yang menjadi sumber bencana Jiwasraya ini harus diadili juga.
Namun sejauh ini, orang dilingkaran istana yang patut diduga terlibat justru terkesan dilindungi oleh kekuasaan.
Padahal, kalau mau kasus Jiwasraya ini tuntas maka semua yang diduga terlihat harus diusut.
“Yang saya lihat sekarang ini dalam kasus Jiwasraya ibarat kata OJK buang muka, Jaksa mencari muka, Nasabah hilang muka. Endingnya, tidak akan mampu mengurai benang kusut kasus Jiwasraya ini,” ujarnya.