Pungutan Ekspor CPO Dihapus, Saham AALI dan LSIP Lawan Pola Downtren

Monday 18 Jul 2022, 5 : 27 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Pada pembukaan Sesi I perdagangan hari ini, harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) terpantau langsung bermain di zona hijau, seiring adanya respons positif dari market terhadap langkah pemerintah yang menghapus tarif pungutan ekspor CPO.

Pada pukul 10.00 WIB, harga saham AALI tercatat meningkat 4,2 persen ke posisi 9.300, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.151 kali dan nilai transaksi mencapai Rp14,18 miliar.

Malahan, saham sempat menyentuh level 9.475 atau setara dengan penguatan 6,16 persen dibanting penutupan transaksi sebelumnya.

Sementara itu, saham LSIP terpantau menguat 3,98 persen ke level 1.175, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.313 kali dan nilai transaksi Rp8,99 miliar. Bahkan, harga saham sempat menyentuh level tertinggi 1.195 atau setara dengan kenaikan 5,75 persen.

Sehingga, kedua saham ini masuk ke dalam kategori top gainers Indeks Kompas100 di sesi pagi.

Setelah para pelaku pasar merespons positif kebijakan pemerintah yang menghapus pungutan ekspor CPO dan produk turunannya selama kurun 15 Juli-31 Agustus 2022.

Sebagaimana diketahui, AALI berada di pola downtrend jangka pendek sejak 23 Mei 2022 yang berada di level 12.325.

Pada penutupan perdagangan Jumat (15/7), harga AALI tercatat terpuruk ke level 8.925.

Demikian pula dengan saham LSIP yang berada di fase pelemahan. Pada 23 Mei 2022, harganya berada di level 1.415 dan berlanjut terkoreksi hingga penutupan perdagangan di akhir pekan lalu (15/7) ke posisi 1.130.

Menurut analis PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Peter Paulus Sutedja, saat ini AALI memiliki rating trading ‘Hold) dengan target price hingga level 10.000.

Bahkan, kata analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Juan Harahap, perusahaan perkebunan sawit milik Astra Group ini mempunyai rating trading ‘Buy’, dengan target harga mencapai 14.500.

Sedangkan untuk LSIP, menurut analis PT UOB Kay Hian Sekuritas Indonesia, Jacquelyn Li, saham ini memiliki rating trading ‘Sell’, dengan target price di level 1.075.

Namun, analis PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, William Simadiputra mengatakan bahwa LSIP mempunyai rating trading ‘Buy’ dengan target harga di posisi 2.000.

Hingga pukul 10.00 WIB, posisi puncak Indeks Kompas100 masih ditempati saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), yang harganya terpantau melambung hingga 6,89 persen ke level 9.700.

Adapun frekuensi transaksi tercatat sebanyak 6.357 kali dan nilai transaksi Rp128,79 miliar.

ARTO sempat berada di level 9.800 atau setara dengan kenaikan sebesar 8 persen.

Sebelumnya, analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Desy Israhyanti mengatakan bahwa saham ARTO masih cukup menarik untuk dikoleksi, karena ekosistem digitalnya yang luas dan terus dikembangkan.

Selain itu, lanjut Desy, saat ini ARTO juga menyasar ekosistem dari used car dan mulai memasuki lini bisnis syariah yang pasarnya cukup besar di Indonesia.

Namun secara umum, jelas dia, saham-saham digital memiliki outlook yang kurang bagus, karena adanya potensi kenaikan suku bunga.

Dia menambahkan, kinerja keuangan ARTO di 2021 terbilang baik, lantaran mampu mencetak keuntungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Begini Modus Oknum di Sejten DPR Janji Bagi-bagi Proyek di DPR

JAKARTA-Praktek bisnis tidak sehat (unfair) dalam menentukan pemenang tender proyek

Industri Daur Ulang Bisa Kurangi Impor Platik

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan nilai tambah terhadap limbah