Misi Dagang ke India, Bukukan Potensi Ekspor Indonesia Senilai USD 3,2 Miliar

Tuesday 23 Aug 2022, 11 : 32 am
by
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan memimpin Delegasi Indonesia pada Misi Dagang Indonesia ke New Dehli, India, Senin (22 Agt). Mendag membawa 10 pelaku usaha dan eksportir, serta asosiasi dari Indonesia. Kunjungan ini merupakan misi dagang pertama Mendag Zulkifli Hasan ke luar negeri sejak menjabat 15 Juni 2022.

NEW DELHI-Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memimpin delegasi misi dagang Indonesia ke New Delhi, India dan berhasil membukukan potensi ekspor dengan nilai sebesar USD 3,2 miliar.

Pada misi dagang yang berlangsung Senin (22/8), Mendag membawa 10 pelaku usaha dan eksportir Indonesia, serta asosiasi.

Kunjungan kerja Zulhas ini merupakan misi dagang pertamanya ke luar negeri sejak menjabat 15 Juni 2022.

“Delegasi misi dagang Indonesia ke India berhasil membukukan potensi ekspor senilai USD 3,2 miliar atau sekitar Rp46,98 triliun. Pontensi ekspor ini diperoleh dari penandatanganan 22 kesepakatan kerja sama (MoU) antara pelaku usaha kedua negara,” jelasnya.

Mendag menjelaskan, India dipilih sebagai kunjungan pertama ke luar negeri karena merupakan mitra dagang strategis RI.

“Kedua negara memiliki hubungan sejarah yang panjang dan erat, sesama negara G20 dan ekonominya saling mengisi karena kita saling membutuhkan satu sama lain,” tegasmya.

Dia juga menjelaskan, penandatanganan sebanyak 22 MoU pada misi dagang tersebut meliputi produk-produk minyak kelapa sawit (CPO), olein, batu bara, furnitur, perkakas plastik, serta bubur kertas dan kertas dengan nilai total mencapai USD 3,2 miliar.

“Khusus produk kelapa sawit total komitmen yang menjadi kesepakatan sebanyak 2,6 juta ton atau senilai USD 3,16 miliar,” imbuhnya.

Turut menyaksikan penandatanganan MoU yaitu Duta Besar Republik Indonesia untuk India dan Bhutan Ina Hagniningtyas Khrisnamurthi dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi

Mendag menyampaikan optimismenya atas capaian misi dagang ini.

“Ini merupakan hari yang bersejarah bagi kedua negara kita. Di tengah situasi penuh ketidakpastian dan tantangan ekonomi, Indonesia dan India terus memperkuat kemitraan yang strategis khususnya dalam kerja sama perdagangan. Semoga kemitraan yang saling menguntungkan antara pelaku usaha Indonesia dan India, semakin erat dan berkelanjutan,” katanya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag), lanjutnya terus berkomitmen untuk mendorong ekspor nonmigas.

“Kemendag dan tentunya melalui perwakilan perdagangan di luar negeri juga siap membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor dan memperluas pasar ekspor,” ulasnya.

Sementara itu, para pelaku usaha yang turut berpartisipasi dalam misi dagang menyatakan, momen penjualan CPO ini sangat tepat mengingat Indonesia saat ini sedang berupaya mengembalikan pasar konsumen India, khususnya dalam memenuhi lonjakan permintaan kebutuhan minyak nabati menjelang Hari Raya Deepavali tanggal 24 Oktober 2022.

India merupakan tujuan ekspor CPO kedua terbesar setelah Tiongkok, dengan nilai ekspor pada 2021 mencapai USD 3,4 miliar atau 25 persen dari total ekspor Indonesia ke India.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia dan India pada Januari–Juni 2022 tercatat sebesar USD 16,67 miliar.

Total ekspor nonmigas Indonesia ke India pada periode tersebut tercatat sebesar USD 15,3 miliar atau meningkat 75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar USD 8,7 miliar.

Sementara itu, pada 2021 nilai perdagangan Indonesia dan India mencapai USD 19,8 miliar dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD 6,3 miliar.

Ekspor nonmigas Indonesia ke India pada 2021 tercatat sebesar USD 13,11 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

MK Gelar Sidang Pertama PHPU Presiden pada 27 Maret 2024

JAKARTA – Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengadakan sidang pemeriksaan pendahuluan

Dalam 5 Hari, Rata-rata Nilai Transaksi Harian BEI Naik 6,92%

JAKARTA-Rata-rata nilai transaksi harian Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai mengalami