NPI Surplus 46 Bulan, Zulhas Optimistis Ekspor Nonmigas Tetap Kuat

Tuesday 19 Mar 2024, 12 : 08 pm
by
Mendag Zulhas
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau pusat perbelanjaan ITC Mangga Dua, Jakarta, Minggu (17/03)

JAKARTA– Neraca perdagangan Indonesia (NPI) kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD 0,87 miliar.

Surplus ini terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD 2,63 miliar dan defisit perdagangan migas USD 1,76 miliar.

Dengan prestasi ini, surplus neraca perdagangan pada Februari 2024 menjadikan Indonesia mencatatkan surplus untuk 46 bulan berturut-turut.

“Surplus perdagangan Indonesia yang berlanjut pada Februari 2024 sebesar USD 0,87 miliar ini terutama bersumber dari surplus perdagangan nonmigas. Neraca perdagangan nonmigas di Februari 2024  mencatat  surplus  sebesar  USD2,63  miliar  seiring  dengan  tetap  kuatnya  ekspor  nonmigas  yang mencapai USD 18,09 miliar,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan di Jakarta Senin (18/3).

Mendag, menuturkan,  surplus  perdagangan  Indonesia  pada  Februari  2024  tersebut disumbang   oleh   perdagangan   dengan   beberapa  mitra   dagang.

Amerika   Serikat   (AS)   menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai USD 1,25 miliar, diikuti India sebesar USD 1,10 miliar dan Filipina  sebesar  USD  0,63  miliar.

Sedangkan,  negara  penyumbang  defisit  perdagangan terbesar  pada Februari  2024  adalah  Tiongkok  sebesar  USD  1,97  miliar,  Singapura  sebesar  USD  0,82  miliar,  dan Thailand sebesar USD 0,42 miliar.

Secara  kumulatif,  lanjutnya,   neraca  perdagangan  pada  periode Januari–Februari 2024  mencapai  surplus  sebesar  USD  2,87  miliar.

Angka  surplus  ini  lebih  rendah  jika  dibandingkan dengan  nilai surplus  pada  periode  Januari–Februari  2023  yang  mencapai  USD  9,28  miliar.

Surplus perdagangan Januari–Februari 2024 sendiri terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD 5,93 miliar dan deficit migas sebesar USD 3,06 miliar.

“Neraca perdagangan Indonesia dengan AS pada Januari–Februari  2024  surplus  sebesar  USD  2,20 miliar. Surplus dengan AS tersebut didorong tren peningkatan ekspor rata-rata sebesar 9,90 persen per tahun  selama 2019–2023.  Bahkan,  di  tengah  penurunan  ekspor  Indonesia  ke  dunia  selama  periode Januari–Februari 2024 sebesar 8,81 persen (YoY), ekspor Indonesia ke AS tumbuh 6,08 pada Januari–Februari 2024 (YoY),” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden Jokowi: UU Pemilu Disepakati Bersama di DPR

JAKARTA-Pemilihan umum (pemilu) yang digelar beberapa waktu lalu didasarkan pada

Menteri ESDM: Tidak Mungkin Kita Membebani Masyarakat

JAKARTA-Pemerintah memastikan agar pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified