JAKARTA-PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada Semester I-2022 meraih pendapatan dividen Rp 1,4 triliun atau meningkat 58 persen (year-on-year).
Menurut Presiden Direktur Saratoga, Michael William P Soeryadjaja di Jakarta, Jumat (29/7), pendapatan dividen tersebut terutama dikontribusikan oleh PT Adaro Energi Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).
Sementara itu, kata dia, kenaikan nilai portofolio investasi mendorong Net Asset Value (NAV) SRTG mencapai Rp60 triliun atau bertumbuh 29 persen (y-o-y).
“Pertumbuhan NAV yang konsisten menjadi salah satu indikasi keberhasilan perseroan dalam menjalankan strategi investasi di tengah berbagai situasi,” kata Michael.
Michael menyebutkan, kinerja positif perusahaan yang sejalan dengan pemulihan ekonomi juga menunjukkan bahwa investasi SRTG memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kami percaya bahwa ruang pertumbuhan bisnis portofolio Saratoga masih terbuka lebar, sehingga nilai investasi perseroan akan terus meningkat,” ujarnya.
Lebih lanjut Michael mengatakan, sejumlah langkah telah dilakukan SRTG untuk mengoptimalkan peluang-peluang investasi di masa depan, misalnya, Saratoga melakukan divestasi 3 persen saham perseroan di PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) senilai Rp2,2 triliun kepada Digital Bersama Infrastruktur Asia Pte Ltd (BDIA).
Divestasi saham tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi internal yang dilakukan SRTG bersama dengan Provident Group untuk memperkuat strategi investasi di sektor infrastruktur digital, seperti menara telekomunikasi, fiber optic dan data center.
Pasca divestasi saham TBIG, saat ini SRTG memiliki 35,2 persen saham BDIA dan sebesar 9,3 persen saham TBIG melalui anak usaha yang dimiliki penuh.
“Divestasi saham TBIG ke BDIA bertujuan memperkuat strategi dan eksekusi dari setiap rencana investasi Saratoga, termasuk bekerjasama dengan mitra-mitra baru,” ucap Michael.
