JAKARTA-PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) sepanjang 2021 mampu membukukan laba bersih sebesar Rp51,83 miliar atau meningkat 73,98 persen dibanding perolehan di 2020 yang senilai Rp29,79 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan GPRA yang dikutip Senin (23/5), pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan jumlah penjualan bersih di 2021 sebesar 37,97 persen (year-on-year) menjadi Rp446,75 miliar.
Adanya jumlah beban pokok penjualan di sepanjang 2021 yang mencapai Rp242,08 miliar, maka laba bruto GPRA menjadi Rp204,67 miliar.
Adapun laba usaha perseroan di 2021 tercatat senilai Rp86,99 miliar atau lebih besar dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp60,19 miliar.
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp51,13 miliar atau mengalami kenaikan dibanding periode yang sama di 2020 sebesar Rp35,55 miliar.
Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) di Tahun Buku 2021 yang senilai Rp1,59 miliar, maka laba tahun berjalan GPRA menjadi Rp49,54 miliar.
Namun, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2021 sebesar Rp51,83 miliar.
Pada 2020, laba bersih GPRA senilai Rp 29,79 miliar.
Per 31 Desember 2021, GPRA mampu menekan jumlah liabilitas menjadi Rp654,64 miliar dari Rp674,11 miliar pada 31 Desember 2020.
Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp1,11 triliun atau mengalami kenaikan dibanding posisi per akhir Desember 2020 yang senilai Rp1,05 triliun.