RI Komit Tingkatkan Nilai Tambah Sektor Pertambangan

Wednesday 16 Jun 2021, 7 : 17 pm
by
Kemendag Jamin Stok dan Kelancaran Distribusi Bapok Selama PPKM Darurat
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi

JAKARTA-Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyampaikan komitmen
Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah sektor pertambangan.

Komitmen itu disampaikan  saat bertemu dengan anggota United States-Asia Pacific Economic Cooperation (US-APEC)  Business Coalition secara virtual, hari ini, Selasa (15/6).

Pertemuan tersebut dibuka oleh Ketua, sekaligus Presiden dan CEO US-APEC Business  Coalition Alexander Feldman, serta dihadiri 33 anggota US-APEC Business Coalition.

Sementara  itu, Mendag Lutfi didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional  Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Farid Amir,  dan Atase Perdagangan Washington Wijayanto.

“Sejumlah isu strategis untuk meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara dibahas dalam  pertemuan tersebut. Salah satunya, komitmen Indonesia dalam meningkatkan nilai tambah  komoditas ekspor di sektor pertambangan, seperti produk baterai untuk kendaraan elektrik,” ujar Mendag Lutfi.

Hal lain yang dibahas pada pertemuan tersebut, yaitu berbagai isu prioritas dalam agenda
Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) ke-18 yang rencananya berlangsung pada Agustus 2021.

Mendag Lutfi dan US APEC Business Coalition juga membahas pendistribusian vaksin dalam
mengatasi pandemi Covid-19.

“Kami memandang penting kerja sama dalam pendistribusian  vaksin karena dapat mempercepat pertumbuhan dan pemulihan ekonomi akibat pandemi  Covid-19,” imbuh Mendag.

Menurut Mendag Lutfi, AS merupakan salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia, begitu  pula Indonesia bagi AS.

Nilai perdagangan Indonesia-AS pada periode Januari-April 2021  tercatat sebesar USD 10,87 miliar. Ekspor Indonesia ke AS tercatat sebesar USD 7,63 miliar.

Impor Indonesia dari AS tercatat sebesar USD 3,23 miliar.

Sementara pada 2020, nilai total  perdagangan Indonesia-AS tercatat sebesar USD 8,98 miliar.

Ekspor Indonesia ke AS pada  periode yang sama tercatat sebesar USD 6,12 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari AS sebesar USD 2,85 miliar.

Selain itu, AS merupakan 10 besar investor Indonesia.

Nilai investasi AS ke Indonesia pada 2020 tercatat sebesar USD 480,1 juta.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

MUI Bilang Haram, Kenapa DPR Ngotot Dorong Mata Uang Kripto?

JAKARTA-Kebijakan pemerintah melarang penggunaan mata uang kripto (cryptocurrency) sebagai alat

Stimulus Fiskal PPH 21 DTP Jilid II Tidak Berpengaruh

Oleh: Ronsianus B Daur, SE., BKP., M. Ak Dalam Siaran